Analisis Stabilisasi Harga Pangan Di Indonesia.
View/ Open
Date
2015Author
Reza, Mohammad Alfie
Firdaus, Muhammad
Novianti, Tanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemerintah mempunyai tugas pokok untuk mengendalikan komoditas pangan dalam jumlah yang cukup dan dengan harga yang terjangkau di seluruh wilayah Indonesia. Kenaikan dan gejolak harga yang terjadi pada komoditas pangan akan menurunkan kesejahteraan rakyat, terutama rakyat yang berpenghasilan rendah dan juga memicu kenaikan laju inflasi. Beras merupakan komoditas pangan utama masyarakat Indonesia sementara cabai dan bawang merah adalah kelompok bumbu yang digunakan sebagai penyedap rasa dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam mengolah makanan. Gejolak harga yang terjadi pada ketiga komoditas ini akan berdampak kepada masyarakat luas selaku konsumen dan juga para petani selaku produsen komoditas tersebut. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan intervensi untuk menstabilkan harga di pasar. Tujuan utama penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga komoditas tersebut serta mengestimasi nilai willingness to pay (wtp) konsumen di pasar. Metode survey dilakukan untuk mengestimasi nilai wtp dan pendekatan vector error correction model (vecm) untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga. Data yang digunakan adalah data primer dengan responden para konsumen di Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Induk Beras Cipinang dan data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan publikasi nasional serta internasional. Hasil empiris menunjukkan bahwa kenaikan jumlah stok dan pasokan dapat menurunkan harga komoditas sejak bulan pertama dan mulai stabil pada bulan ketiga. Volume impor dan harga internasional mempunyai porsi yang semakin meningkat dalam menjelaskan dinamika harga. Harga referensi impor untuk cabai rawit dan bawang merah belum memperhitungkan variabel wtp konsumen. Rekomendasi yang disarankan adalah pemerintah perlu mengembangkan pasar lelang baik di daerah produsen dan konsumen untuk menjaga kelancaran pasokan dan stok. Selain itu pemerintah perlu mempertimbangkan wtp konsumen dalam menentukan harga referensi di pasar. Untuk bisa terlepas dari ketergantungan impor maka perlu suatu strategi tentang perencanaan produksi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kondisi geografi, serta skema distribusi dan tata niaga yang jelas.
Collections
- MT - Economic and Management [2971]