Peningkatan Produksi Dan Viabilitas Serbuk Sari Serta Efektivitasnya Dalam Produksi Benih Melon Hibrida Ipb.
View/ Open
Date
2015Author
Wahyuni, Winda
Palupi, Endah Retno
Suketi, Ketty
Metadata
Show full item recordAbstract
Proses penyediaan serbuk sari membutuhkan kegiatan pegelolaan serbuk sari. Beberapa kendala dalam kegiatan pengelolaan serbuk sari melon yaitu produksi yang rendah dan viabilitas yang cepat turun sehingga dibutuhkan perbaikan budidaya dilapang yaitu dengan penambahan unsur mikro seperti boron dan AgNO3. Tujuan dari penelitian adalah mendapatkan dosis boron (B) dan konsentrasi AgNO3 terbaik untuk meningkatkan produksi dan viabilitas serbuk sari tetua jantan melon hibrida IPB, mendapatkan informasi lama simpan serbuk sari melon hibrida IPB pada suhu (-11°C) - (-8°C) dan menguji efektivitas serbuk sari melon yang telah disimpan dalam produksi benih melon hibrida. Penelitian terdiri dari dua tahap percobaan yaitu aplikasi boron dan AgNO3 untuk meningkatkan produksi dan viabilitas serbuk sari dan efektivitas serbuk sari yang sudah disimpan untuk produksi benih melon hibrida. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan PKHT Tajur II dan Laboratorium Biologi dan Biofisik Benih Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB, Darmaga. Bahan yang digunakan adalah tetua jantan Sunrise Meta (M13) dan Orange Meta (M21) dan M23 sebagai tetua betina. Rancangan yang digunakan adalah split plot rancangan acak kelompok (RAK) dua faktor dimana dosis boron yaitu 0, 1, 2 dan 3 kg ha-1 sebagai petak utama dan konsentrasi AgNO3 terdiri dari 0, 100, 200, 300 dan 400 ppm sebagai anak petak, diulang sebanyak empat kali. Penambahan boron dilakukan tiga kali pada 2, 5 dan 8 miggu setelah tanam (MST) dan pemberian AgNO3 dilakukan dua kali yaitu 10 dan 20 hari setelah tanam (HST). Rancangan yang digunakan pada percobaan kedua adalah rancangan acak kelompok (RAK) satu faktor yaitu lama simpan menjadi faktornya 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27 dan 30 hari setelah simpan (HSS), diulang sebanyak empat kali. Serbuk sari yang disimpan digunakan untuk penyerbukan dalam produksi benih hibrida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur berbunga tetua jantan M21 lebih cepat yaitu sekitar 21 HST dibandingkan M13 sekitar 24 HST. Penambahan boron dengan dosis 1 kg ha-1 dapat meningkatkan viabilitas serbuk sari sebanyak 8.8% pada tetua jantan M13 dan meningkatkan jumlah bunga jantan dari 7 kuntum menjadi 10 kuntum pada tetua M21. Penambahan AgNO3 dengan konsentrasi 200 ppm dapat meningkatkan jumlah bunga jantan dari 5 kuntum menjadi 10 kuntum pada tetua M13. Jumlah serbuk sari per antera pada kedua tetua jantan cukup tinggi dengan rata-rata sekitar 1300 butir pada M13 dan 1100 pada M21. Viabilitas serbuk sari yang disimpan selama 30 hari di dalam freezer pada suhu (-11oC)-(-8oC) mengalami penurunandari 86.39% menjadi 27.27% pada M13 dan 88.11% menjadi 14.67% pada M21. Serbuk sari yang disimpan selama 12 HSS masih mampu menghasilkan benih yang tidak berbeda dari tanaman kontrol pada benih melon hibrida Sunrise Meta.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2272]