Perencanaan Penggunaan Lahan Pertanian Berbasis Komoditas Unggulan Di Wilayah Boliyohuto Kabupaten Gorontalo.
View/ Open
Date
2015Author
Rahman, Rival
Baskoro, Dwi Putro Tejo
Tjahjono, Boedi
Metadata
Show full item recordAbstract
Perencanaan penggunaan lahan berbasis komoditas unggulan Wilayah Boliyohuto merupakan salah satu bentuk perencanaan yang bisa digunakan dalam pengambilan keputusan untuk menjalankan rencana penggunaan lahan pertanian terutama di wilayah-wilayah yang memiliki potensi pertaniannya sangat besar. wilayah di Kabupaten Gorontalo yang memiliki potensi lahan pertanian yang besar dan berkontribusi terhadap pendapatan daerah. Potensi wilayah ini tidak diimbangi dengan perencanaan yang baik sehingga masih banyak potensi-potensi lain yang belum dimanfatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) menentukan komoditas unggulan di Wilayah Boliyohuto Kabupaten Gorontalo. 2) mengetahui potensi sumberdaya fisik yang ada di Wilayah Boliyohuto. 3) menyusun rencana alokasi lahan untuk komoditas unggulan di Wilayah Boliyohuto dan 4) menyusun strategi Pengelolaan lahan yang berkelanjutan di Wilayah Boliyohuto Kabupaten Gorontalo. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pegamatan langsung di lapang dan wawancara, serta data sekunder dilakukan di wilayah penelitian dan dari instansi terkait. Metode analisis data menggunaakan Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis (SSA) untuk penentuan komoditas unggulan, analisis Kesesuaian Lahan dan Universal Soil Loss Equation (USLE) untuk analisis potensi sumberdaya lahan, analsis ekonomi untuk analisis kelayakan usaha pengembangan komoditas unggulan dan analisis A’WOT (AHP-SWOT) untuk penetuan strategi pngembangan komoditas unggulan. Hasil menunjukkan bahwa wilayah Boliyohuto memiliki lima komoditas unggulan yaitu padi sawah, jagung, kacang tanah, kopi dan kakao. Selanjutnya potensi lahan untuk pengembangan komoditas unggulan di wilayah ini seluas 31.645 ha. Berdasarkan analisis kesesuaian lahan, komoditas unggulan berada pada kelas kesesuaaian lahan sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3), dari analisis bahaya erosi komoditas unggulan memiliki indeks bahaya erosi mulai dari yang rendah sampai dengan sangat tinggi, sedangkan dari analsisi ekonomi semua komoditas unggulan layak untuk dikembangkan. Dari hasil analisis tersebut didapatkan alokasi lahan untuk pengembangan komoditas unggulan masing-masing untuk Kecamatan Boliyohuto seluas 5.516,6 ha (17,5 %), Kecamatan Mootilango 9.322,9 ha (29,4 %), Kecamatan Tolangohula 8029,6 ha (25,3 %), Kecamatan Asparaga 6.269,8 ha (19,7 %) dan Kecamatan Bilato seluas 2.506,4 (7,9 %) dari total luas potensi wilayah pengembangan komoditas unggulan. Kemudian dalam pengembangannya salah satu strategi yang dapat ditempuh dalam pengembangan komoditas unggulan ini adalah mengoptimalkan potensi sumberdaya lahan yang ada di wilayah Boliyohuto serta membangun kelembagaan petani.
Collections
- MT - Agriculture [3683]