Produksi Bioaktif Daun Kepel (Stelechocarpus Burahol (Bl.) Hook. F. & Th.) Dengan Pemupukan Organik.
View/ Open
Date
2015Author
Ramadhan, Bayuanggara Cahya
Aziz, Sandra Arifin
Ghulamahdi, Munif
Metadata
Show full item recordAbstract
Kepel (Stelechocarpus burahol) merupakan tanaman yang mempunyai khasiat obat. Bagian tanaman kepel yang digunakan untuk bahan obat dapat diperoleh dari daun. Bioaktif yang terdapat pada daun kepel salah satunya flavonoid yang dapat digunakan sebagai antioksidan. Tanaman kepel sampai saat ini belum dibudidayakan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi bioaktifnya. Salah satu teknik budidaya yang dapat dilakukan dengan pemupukan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan, kadar bioaktif dan produksi bioaktif daun pada tanaman kepel dengan pemupukan organik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013-Januari 2015, percobaan 1 di Arboretum Lanskap IPB (6°33'19'' LS dan 106°43'27'' BT dengan ketinggian tempat + 210 mdpl) menggunakan 5 pohon kepel dewasa berumur + 20 tahun dan percobaan 2 di Desa Puncak Manis, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi (6°49'58'' LS dan 106°55'18'' BT dengan ketinggian tempat + 826 mdpl) menggunakan 60 pohon kepel berumur + 5 tahun. Percobaan 1 mengindentifikasi pola pertumbuhan tanaman dan kadar bioaktif pada berbagai fase perkembangan daun yang berbeda. Daun kepel yang digunakan yaitu daun muda, daun sedang dan daun dewasa. Kadar bioaktif daun tanaman kepel pada masing-masing fase perkembangan daun dibandingkan menggunakan uji t-student’s. Percobaan 2 mempelajari pertumbuhan dan produksi bioaktif daun kepel dengan pemberian pupuk organik. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu pemupukan organik dari tiga jenis pupuk organik: pupuk kandang ayam (PKA); pupuk guano (PG); dan Abu sekam (AS). Kombinasi perlakuan antara lain: tanpa pemupukan (kontrol); 12 kg/pohon PKA+4.8 kg/pohon PG; 12 kg/pohon PKA+4.8 kg/pohon AS; 4.8 kg/pohon PG+4.8 kg/pohon AS; 12 kg/pohon PKA+4.8 kg/pohon PG+4.8 kg/pohon AS. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas enzim PAL (phenylalanine ammonia lyase) dan kadar antosianin tidak berbeda antara daun muda, daun sedang dan daun dewasa. Daun kepel dewasa memiliki kadar flavonoid dan total klorofil yang paling tinggi. Daun kepel yang sudah dewasa dapat dipilih sebagai bahan obat. Pemberian pupuk organik tidak berpengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman, jumlah cabang, dan jumlah daun, tetapi berpengaruh terhadap pertambahan diameter batang. Pemberian pupuk organik juga tidak berpengaruh pada total bobot daun, kadar bioaktif dan produksi bioaktif dari daun tanaman kepel. Pohon kepel dewasa (Bogor) memiliki Kadar NPK daun yang lebih tinggi dibandingkan dengan pohon kepel yang masih juvenile (Sukabumi). Kadar bioaktif flavonoid dan aktivitas enzim PAL daun pohon kepel di Bogor (+ 210 mdpl) lebih tinggi dibandingkan pohon kepel di Sukabumi (+ 826 mdpl). Kadar klorofil dan antosianin daun kepel tidak berbeda antara pohon kepel di Bogor (+ 210 mdpl) dengan Sukabumi (+ 826 mdpl).
Collections
- MT - Agriculture [3778]