Kebijakan Pengelolaan Secara Berkelanjutan DAS Benain Di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
View/ Open
Date
2015Author
Iriani, Artanti Yulaika
Kusmana, Cecep
Satria, Arif
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian Kebijakan Pengelolaan Secara Berkelanjutan DAS Benain di Provinsi Nusa Tenggara Timur antara lain bertujuan untuk : 1). menganalisis kondisi ekologi, sosial, ekonomi, dan kelembagaan DAS Benain; 2). mengetahui status keberlanjutan pengelolaan DAS Benain; dan 3). memformulasikan strategi kebijakan pengelolaan DAS Benain secara berkelanjutan. Penelitian ini menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis data dilakukan menggunakan MDS dengan software RAPDAS (modifikasi RAPFISH) dan analisis prospektif. Status keberlanjutan ditentukan dengan menggunakan 36 atribut (9 atribut ekologi, 9 atribut sosial, 9 atribut ekonomi, dan 9 atribut kelembagaan) yang mewakili sistem pengelolaan DAS Benain. Nilai indeks keberlanjutan pengelolaan DAS Benain pada aspek ekologi sebesar 43.8 termasuk dalam kategori kurang berkelanjutan. Atribut-atribut sensitif pada aspek ekologi yaitu kesesuaian penggunaan lahan, indeks erosi, koefisien limpasan, dan penutupan lahan. Pada aspek sosial indeks keberlanjutannya adalah sebesar 52.61 berada pada kategori cukup berkelanjutan. Atribut-atribut yang paling sensitif pada aspek sosial yaitu jumlah penduduk, kegiatan lain yang mendukung pengelolaan DAS, dan kesesuaian pengelolaan DAS dengan kondisi masyarakat. Indeks keberlanjutan pada aspek ekonomi sebesar 49.11 termasuk pada kategori kurang berkelanjutan. Adapun atribut-atribut yang sensitif pada aspek ekonomi adalah kontribusi terhadap peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan keterkaitan dengan mata pencaharian, Sementara itu pada aspek kelembagaan indeks keberlanjutannya sebesar 36.92 termasuk pada kategori kurang berkelanjutan. Atribut-atribut yang sensitif terhadap keberlanjutan aspek kelembagaan meliputi program pendampingan, kegiatan usaha bersama, dan kegiatan monitoring dan evaluasi. Berdasarkan hasil analisis prospektif dari 13 atribut sensitif pada sistem pengelolaan DAS tersebut diatas diperoleh 5 faktor kunci dalam menentukan strategi kebijakan pengelolaan DAS Benain. Terdapat tiga faktor kunci yang mempunyai pengaruh kuat antar faktor dengan ketergantungan yang rendah yaitu jumlah penduduk, koefisien limpasan, dan indeks erosi. Dua faktor kunci lainnya memiliki pengaruh dan ketergantungan yang kuat antar faktor yaitu kesesuaian penggunaan lahan dan penutupan lahan. Dengan demikian, berdasarkan 5 faktor kunci tersebut formulasi kebijakan pengelolaan DAS Benain yang berkelanjutan adalah 1). memanfaatkan lahan sesuai dengan kesesuaian lahannya; 2). mengupayakan tutupan lahan bervegetasi dengan luasan yang memadai; 3). merehabilitasi lahan-lahan kritis; dan 4). mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan menyejahterakannya.