Dampak Liberalisasi Perdagangan Di Kawasan Asia Pasifik Terhadap Ekspor Komoditas Non Migas Unggulan Indonesia.
View/ Open
Date
2015Author
Puspitasari, Ratna
Hartoyo, Sri
Mulatsih, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik bernilai strategis, karena forum ini merupakan representasi dari 49 persen transaksi perdagangan dunia, GDP kawasan ini mencapai 56 persen dari GDP dunia dan jumlah penduduk kawasan ini mencapai 39 persen dari populasi penduduk dunia. Rencana penerapan perdagangan bebas di kawasan Asia Pasifik (Free Trade Area of the Asia Pacific) pada tahun 2025 merupakan salah satu isu yang banyak mendapatkan perhatian dari negara-negara kawasan Asia Pasifik. Namun, pemerintah Indonesia berpendapat target waktu ini masih perlu dikaji lebih dalam, mengingat perlunya mempersiapkan pelaku usaha dan sektor-sektor terkait serta memperbaiki kelemahan domestik seandainya kerja sama ini dilaksanakan. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komoditas unggulan ekspor Indonesia ke kawasan Asia Pasifik, menganalisis determinan ekspor komoditas unggulan Indonesia ke kawasan Asia Pasifik dan menganalisis dampak liberalisasi perdagangan di kawasan Asia Pasifik terhadap ekspor komoditas unggulan Indonesia. Analisis Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Development (EPD), dan Intra Industri Trade (IIT) digunakan untuk memperoleh komoditi unggulan ekspor Indonesia ke kawasan Asia Pasifik. Sementara itu, analisis data panel digunakan untuk memperoleh determinan ekspor komoditi unggulan ekspor Indonesia ke kawasan Asia Pasifik dan dampak liberalisasi perdagangan di kawasan ini terhadap ekspor Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber seperti Trade Map, Comtrade, CEPII, WTO dan Kementerian Perdagangan dari tahun 2004 hingga 2013. Hasil analisis menunjukkan komoditas unggulan ekspor Indonesia ke kawasan Asia Pasifik diantaranya adalah sepatu olahraga (HS.640319); palm oil (HS. 151190); aluminium (HS.260600); ban (HS.401110); panel (HS.441299); dan kopi (HS. 090111). Secara umum, hasil estimasi data panel menunjukkan bahwa harga riil, tarif impor negara importir, populasi negara importir, GDP riil per kapita negara importir, jarak ekonomi, dan nilai tukar riil rupiah terhadap dolar secara signifikan mempengaruhi volume ekspor dari Indonesia ke negara kawasan Asia Pasifik. Sementara itu, dampak liberalisasi perdagangan di kawasan ini terhadap penerimaan ekspor Indonesia akan lebih menguntungkan pada komoditi yang bersifat elastis. Dengan demikian, pada saat melakukan negosiasi penurunan tarif dalam perundingan FTAAP, sebaiknya pemerintah fokus pada komoditi yang bersifat elastis dan mempertimbangkan komoditi yang berdaya saing tinggi serta memiliki tingkat integrasi yang tinggi.
Collections
- MT - Economic and Management [2878]