Potensi Mikrob Endofit Dan Aplikasinya Dengan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pengendalian Penyakit Kuning Pada Lada.
View/ Open
Date
2015Author
Ropalia
Soekarno, Bonny Poernomo Wahyu
Munif, Abdul
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit kuning merupakan penyakit utama pada tanaman lada di Bangka. Kerugian pada pertanaman lada akibat penyakit ini dapat mencapai 41%. Penyakit ini relatif sulit dikendalikan karena patogen memiliki inang yang luas dan mampu bertahan di dalam tanah. Pengendalian dengan penggunaan pestisida sintetik, penggunaan kapur ke tanah, pembongkaran dan pembakaran tanaman terinfeksi sejauh ini kurang efektif. Mikrob endofit dilaporkan mampu menekan infeksi patogen. Pengendalian hayati dengan mikrob endofit dapat menjadi alternatif pengendalian penyakit kuning pada lada. Aplikasi mikrob endofit dapat disinergikan dengan bahan organik. Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan bahan organik yang banyak tersedia dan telah diteliti mampu memperbaiki tanah. Penelitian ini bertujuan mendapatkan bakteri dan cendawan endofit yang berpotensi sebagai agens hayati dan mengetahui pengaruh aplikasinya dengan kompos TKKS terhadap penyakit kuning pada tanaman lada di lapangan. Penelitian ini meliputi isolasi bakteri dan cendawan endofit dari akar tanaman lada varietas Merapin dan Lampung Daun Lebar yang sehat, seleksi patogenisitas, uji potensi bakteri dan cendawan endofit sebagai agens hayati terhadap Fusarium oxysporum Schlecht dan Meloidogyne sp. secara in vitro, uji bakteri dan cendawan endofit dengan kompos TKKS secara in vivo di lapangan, dan identifikasi bateri dan cendawan endofit terpilih. Hasil isolasi mikrob endofit diperoleh 204 isolat yang terdiri atas 98 isolat cendawan endofit dan 106 bakteri endofit. Seleksi patogenisitas cendawan endofit pada kecambah benih padi diperoleh 61 isolat bersifat nonpatogen. Seleksi bakteri endofit pada reaksi hipersensitif diperoleh sebanyak 103 isolat bersifat nonpatogen. Berdasarkan uji antagonis terhadap F. oxysporum diperoleh 13 isolat cendawan endofit dan 12 isolat bakteri endofit yang menunjukkan aktivitas antagonisme. Ada empat isolat yang menunjukkan aktivitas antagonis yang tinggi yaitu isolat CMS8, CMI16, BMS21 dan BMI11. Hasil uji kultur filtrat mikrob endofit menunjukkan bahwa kultur filtrat isolat CMS8 dan BLI11 mampu membunuh juvenil Meloidogyne spp. sebesar 67.0% dan 55.6% berturut-turut secara in vitro pada 24 jam setelah perlakuan. Aplikasi kompos TKKS diperkaya bakteri dan cendawan endofit mampu meningkatkan populasi nematoda nonparasit, meningkatkan kelimpahan bakteri tanah, aktivitas enzim peroksidase, bahan organik, nitrogen total, dan kalium dapat ditukar. Aplikasi kompos TKKS diperkaya bakteri endofit BMS21 menunjukkan insidensi penyakit paling rendah yaitu 22% dibanding perlakuan lainnya dan kontrol. Identifikasi bakteri endofit isolat BSM21 merupakan Acinetobacter sp. dan isolat BMI11 merupakan Microbacterium sp. Identifikasi cendawan endofit isolat CMS8 merupakan Gliocladium sp. dan isolat CMI16 merupakan Sordaria sp. Mekanisme bakteri dan cendawan endofit dalam menekan pertumbuhan patogen dengan memproduksi senyawa antimikrob dan enzim. Senyawa antimikrob dapat menghambat kerja sel, melarutkan membran sel, melisis dinding sel, dan menghambat sintesis ATP pada mitokondria sel patogen. Enzim dapat merusak atau mendegradasi dinding sel patogen. Aplikasi kompos TKKS diperkaya mikrob endofit dapat meningkatkan aktivitas mikroba tanah yang dapat menekan patogen tanaman. Kompos diperkaya mikrob endofit juga dapat memperbaiki struktur tanah dan kimia tanah seperti ketersediaan hara yang dapat diserap oleh tanaman sehingga dapat meningkatan pertumbuhan tanaman dan ketahanan tanaman terhadap infeksi patogen.
Collections
- MT - Agriculture [3787]