Fraksinasi Senyawa Antimikroba Kapang Endofit Dari Tumbuhan Pesisir Sarang Semut (Hydnophytum Formicarum).
Abstract
Sarang semut merupakan tumbuhan epifit yang hidup menempel pada tumbuhan lain. Sarang semut telah terbukti memiliki aktivitas antikanker, antioksidan, serta memiliki aktivitas penghambatan terhadap beberapa jenis bakteri. Tumbuhan obat yang sudah diketahui khasiatnya diduga memiliki mikroba endofit yang mampu menghasilkan senyawa aktif yang mirip dengan inangnya. Isolasi kapang endofit dari umbi tumbuhan sarang semut (Hydnophytum formicarum) telah dilakukan dan menghasilkan tujuh isolat kapang endofit yang berbeda. Penelitian sebelumnya menunjukkan kapang endofit sarang semut (kode RS3 dan RS6B) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini adalah menentukan aktivitas antimikroba ekstrak kapang endofit sarang semut terpilih dan menentukan fraksi yang aktif terhadap mikroba uji. Uji aktivitas antimikroba kapang endofit dari tumbuhan pesisir sarang semut menunjukkan bahwa isolat kapang RS1A memiliki penghambat yang signifikan lebih tinggi dengan rata-rata diameter zona hambat 4,7 mm terhadap bakteri E. coli dan Bacillus subtilis dibandingkan dengan isolat lainnya (p<0,05). Rendemen ekstrak kultur isolat kapang RS1A tertinggi terdapat pada kultur statis hari ke-21 yaitu 0,0381%. Hasil uji aktivitas antimikroba menunjukkan ekstrak isolat RS1A pada kultur statis hari ke-21 memiliki zona hambat yang signifikan lebih tinggi dibandingkan kultur shaker terhadap bakteri E. coli (p<0,05). Uji aktivitas antimikroba ekstrak media kapang RS1A dengan kultur statis hari ke-21 juga menunjukkan ekstrak kapang RS1A memiliki aktivitas penghambatan terhadap B. subtilis, B. subtilis ATCC 19659, S. aureus ATCC 6538, dan Candida maltosa. Ekstrak kasar kapang RS1A mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol hidrokuinon, dan steroid. Fraksinasi senyawa antimikroba kapang RS1A menggunakan tiga jenis eluen. Hasil uji bioautografi dengan eluen B (etil asetat:metanol:n-heksana=3:1:1) menunjukkan fraksi dapat menghambat ketiga jenis mikroba uji. Penghambatan terjadi pada nilai Rf 0,69 terhadap B. subtilis dan E.coli, serta pada nilai Rf 0,53 terhadap B. subtilis dan C. maltosa. Kedua fraksi tersebut diduga merupakan senyawa golongan fenol berdasarkan hasil penyemprotan dengan pereaksi anisaldehida-asam sulfat yang menghasilkan warna kuning. Pemisahan fraksi aktif dengan kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP) menunjukkan zona hambat hanya terdapat pada fraksi 2 yaitu 9,5 mm terhadap bakteri B. subtilis.
Collections
- MT - Fisheries [3011]