Aplikasi Mikrokapsul Probiotik Bacillus Np5 Dan Prebiotik Mannanoligosakarida Untuk Pencegahan Streptococcosis Pada Ikan Nila.
View/ Open
Date
2015Author
Agung, Lukman Anugrah
Widanarni
Yuhana, Munti
Metadata
Show full item recordAbstract
Streptococcus agalactiae merupakan patogen penyebab penyakit streptococcosis pada ikan nila. Penyakit streptococcosis dapat menyebabkan kematian massal ikan nila dalam waktu yang singkat. Salah satu cara untuk pengendalian penyakit streptococcosis adalah dengan pemberian probiotik, prebiotik dan sinbiotik. Namun, penggunaan kultur segar probiotik memiliki beberapa kelemahan diantaranya yaitu viabilitas yang cepat menurun selama penyimpanan sehingga diperlukan teknik untuk mempertahankan viabilitas probiotik tersebut dalam jangka waktu yang lama, yaitu dengan mikroenkapsulasi probiotik. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemberian mikrokapsul probiotik Bacillus NP5 secara tunggal mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan, sistem imun, dan resistensi ikan nila yang diinfeksi S. agalactiae. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian sinbiotik (gabungan antara probiotik dan prebiotik) menunjukkan hasil yang lebih baik daripada pemberian probiotik dan prebiotik secara tunggal. Namun penelitian yang mengevaluasi tentang pemberian mikrokapsul probiotik Bacillus NP5, prebiotik MOS, dan sinbiotik belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemberian mikrokapsul probiotik Bacillus NP5, prebiotik MOS, dan gabungan keduanya (sinbiotik) yang diberikan melalui pakan terhadap kinerja pertumbuhan, sistem imun, dan resistensi ikan nila yang diinfeksi S. agalactiae. Perlakuan yang diberikan meliputi pemberian pakan komersial dengan kadar protein 30% yang telah dicampur dengan mikrokapsul probiotik Bacillus NP5 dosis 0.5% (perlakuan A), prebiotik MOS dosis 0.4% (perlakuan B) dan sinbiotik (gabungan mikrokapsul probiotik Bacillus NP5 dosis 0.5% dan prebiotik MOS dosis 0.4%) (perlakuan C) selama 40 hari, sedangkan pada perlakuan kontrol negatif (KN) dan kontrol positif (KP) diberikan pakan komersial (protein 30%). Pemberian pakan dilakukan secara at satiation. Pada hari ke-40, ikan diinfeksi dengan S. agalactiae dosis 0.1 mL (106 CFU/mL) secara intraperitoneal, kecuali pada kontrol negatif (KN), selanjutnya ikan dipelihara selama 10 hari. Parameter yang diukur pada penelitian ini yaitu tingkat kelangsungan hidup (TKH), laju partumbuhan harian (LPH), rasio konversi pakan (RKP), total bakteri dan total Bacillus NP5 RfR di usus ikan uji (hari ke-0 dan hari ke-40), TKH ikan nila setelah uji tantang, total eritrosit (TE), kadar hematokrit (Ht), kadar hemoglobin (Hb), total leukosit (TL), aktivitas fagositosis (AF) dan aktivitas respiratory burst (RB) hari ke-0 dan ke-40 (sebelum uji tantang) dan hari ke-43, 46, dan 50 (setelah uji tantang), serta total S. agalactiae pada organ target ikan uji (otak, mata, ginjal, dan hati) sebelum uji tantang pada hari ke-0, dan setelah uji tantang pada hari ke-45 dan ke-50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup ikan nila setelah pemberian mikrokapsul probiotik Bacillus NP5 (A), prebiotik MOS (B), sinbiotik (C), kontrol negatif (KN), dan kontrol positif (KP) selama 40 hari berkisar antara 96.67-100%. Pemberian mikrokapsul probiotik Bacillus NP5, prebiotik MOS, dan sinbiotik mampu meningkatkan laju pertumbuhan harian (LPH), dan menunjukkan rasio konversi pakan (RKP) yang lebih rendah daripada kontrol positif (KN) dan kontrol negatif (KP). Total bacterial count meningkat setelah pemberian mikrokapsul probiotik, prebiotik dan sinbiotik selama 40 hari. Total probiotik Bacillus NP5 RfR terdeteksi pada perlakuan A dan C. Pemberian mikrokapsul probiotik Bacillus NP5, prebiotik MOS, dan sinbiotik mampu meningkatkan kelangsungan hidup ikan nila yang diinfeksi S. agalactiae. TE, Ht, dan Hb ikan nila meningkat pada akhir pemberian pakan (hari ke-40), kemudian mengalami penurunan pada hari ke-43 (3 hari setelah uji tantang) selanjutnya meningkat pada hari ke-46 (6 hari setelah uji tantang) dan ke-50 (10 hari setelah uji tantang). TL, AF dan RB meningkat pada akhir pemberian pakan (hari ke-40) dan hari ke-43, kemudian menurun pada hari ke-46 dan ke-50. Pemberian mikrokapsul probiotik Bacillus NP5, prebiotik MOS, dan sinbiotik mampu menurunkan jumlah S. agalactiae di organ target. Kesimpulan yang diperoleh yaitu perlakuan mikrokapsul probiotik Bacillus NP5 (A), prebiotik MOS (B) dan sinbiotik (C) mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan, sistem imun, dan resistensi ikan nila yang diinfeksi S. agalactiae.
Collections
- MT - Fisheries [3011]