Sistem Pengolahan Air Yang Berbeda Pada Pembenihan Gurami Dengan Media Bersalinitas 3 Ppt Dan Fitoremediator Lemna Perpusilla
View/ Open
Date
2015Author
Marda, Alexander Burhani
Nirmala, Kukuh
Harris, Enang
Supriyono, Eddy
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu penyebab terbesar penurunan kualitas air dalam kegiatan budidaya adalah sisa pakan yang tidak termakan, feses dan buangan organik dari ikan. Sisa pakan dan feses yang terbuang ke perairan merupakan potensi cemaran organik berupa N dan P yang dapat mempengaruhi tingkat kesuburan dan kelayakan kualitas air bagi ikan budidaya. Beberapa cara telah dilakukan untuk memperbaiki kualitas air diantaranya dengan menggunakan filtrasi, penambahan aerasi dan menggunakan media tanaman atau yang biasa dikenal fitoremediasi. Filtrasi merupakan suatu teknologi untuk menahan maupun menyaring partikel-partikel fisik pada air. Penambahan aerasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kelarutan oksigen sehingga dapat mereduksi dan mendukung perubahan ammonia dan nitrit di perairan. Penambahan tanaman merupakan salah satu cara untuk mengurangi kandungan limbah anorganik yang dapat memutus perubahan reaksi kimia dari ammonia menjadi nitrit. Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan L. perpusilla dalam menyerap unsur hara limbah nitrogen dan fosfat pada sistem pengolahan air yang berbeda, serta menganalisis derajat kelangsungan hidup (DKH), laju pertumbuhan harian (LPH). Penelitian ini menggunakan 12 akuarium dengan ukuran 50 cm x 33 cm x 50 cm. Ikan ditebar dengan kepadatan 150 ekor/49.5 L dan dipelihara selama 30 hari. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan. Perlakuan terdiri atas: A (L. perpusilla dan salinitas 3 ppt), B (L. perpusilla, salinitas 3 ppt dan filter), C (L. perpusilla, salinitas 3 ppt dan aerasi) dan D (L. perpusilla, salinitas 3 ppt, aerasi dan filter). Hasil penelitian setelah dilakukan pengujian secara statistik menunjukkan bahwa pengurangan limbah organik N oleh L. perpusilla tidak berbeda nyata disetiap perlakuan pada H 30 (0.07 g N - 0.11 g N) yang merupakan hari terakhir penelitian. Begitu juga dengan nilai P pada akhir pemeliharan menunjukkan tidak berbeda nyata disetiap perlakuan (0.00 g P - 0.01 g P). Derajat kelangsungan hidup ikan gurami tertinggi pada perlakuan C (L. perpusilla, salinitas 3 ppt dan aerasi) yaitu 95.0% dan terendah pada perlakuan A (L. perpusilla dan salinitas) yaitu 40.0%. Laju pertumbuhan harian ikan gurami selama masa pemeliharaan tidak berbeda nyata. Hal ini karena media yang digunakan diberikan salinitas hingga 3 ppt. Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa penambahan salinitas 3 ppt, L. perpusilla, aerasi dan filter pada media pemeliharaan dapat menyerap limbah organik N dan P serta dapat digunakan untuk sistem pengolahan air akuakultur. Sehingga mampu menurunkan kandungan limbah organik, meningkatkan laju pertumbuhan harian dan derajat kelangsungan hidup. Kata Kunci: fitoremediasi, Lemna perpusilla, ikan gurami, nitrogen dan fosfor
Collections
- MT - Fisheries [3011]