Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Beras Di Indonesia.
View/ Open
Date
2015Author
Najmudinrohman, Cahya
Harianto
Firdaus, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Konsumsi beras di Indonesia relatif tinggi. Di sisi penawaran, baik produksi dalam negeri dan impor beras menghadapi tantangan seperti rentan terhadap perubahan iklim dan ketidakstabilan harga. Dengan mempertimbangkan potensi manfaat dari diet yang lebih beragam dan seimbang, konsumsi beras perlu untuk dikurangi. Oleh karena itu, hal-hal yang mempengaruhi konsumsi beras perlu diteliti guna menginvetigasi saluran yang potensial. Model konsumsi beras di estimasi dengan menggunakan data SUSENAS 2013 kuartal I. Metode estimasi yang digunakan ialah metode rata-rata terkecil dengan mempertimbangkan hal-hal yang berpotensi menghasilkan estimasi yang bias. Oleh karena itu, nilai-nilai pencilan dikeluarkan karena metode rata-rata terkecil sangat sensitif terhadap pencilan. Selain itu, penimbang rumah tangga digunakan untuk memperoleh simpangan baku yang tegar terhadap heteroskedastisitas yang tidak terspesifikasikan yang ditemukan dalam proses estimasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beras termasuk barang normal bagi kelompok berpenghasilan rendah dan menengah. Pada dua kuartil pertama pengeluaran, elastisitas harga beras memiliki nilai mutlak yang lebih tinggi daripada dua kuartil berikutnya. Hal ini menggambarkan bahwa lonjakan harga memberikan dampak yang besar pada kelompok berpenghasilan rendah, dimana akan mengacam asupan kalori akibat konsumsi beras yang menurun. Namun beras menjadi barang inferior bagi kelompok berpenghasilan tinggi. Oleh karena itu, masyarakat berpenghasilan menengah ke atas berpotensi untuk semakin mengurangi konsumsi beras dan meningkatkan konsumsi makanan bernilai tinggi seperti sayur, buah, dan produk hewani. Hal tersebut akan membantu pencapaian kemandirian pangan melalui sisi permintaan beras. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa beras memiliki barang substitusi yang terbatas dengan besaran elastisitas harga silang yang relatif kecil. Rumah tangga dengan kepala rumah tangga berjenis kelamin wanita mengkonsumsi beras lebih sedikit, sehingga dapat dijadikan target kampanye dalam rangka mengurangi konsumsi beras dan mempromosikan diet yang lebih beragam dan seimbang. Faktor spasial juga memiliki peran dalam kuantitas beras yang dikonsumsi, namun berpotensi untuk tergerus oleh kenaikan pendapatan.
Collections
- MT - Economic and Management [2875]