Kinerja Pertumbuhan Dan Status Antioksidan Ikan Gurami Osphronemus Gouramy Lac. Dengan Penambahan Astaxanthin Yang Dipelihara Pada Padat Tebar Berbeda
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penambahan astaxanthin melalui pakan terhadap kinerja pertumbuhan dan status antioksidan ikan gurami pada pemeliharaan kepadatan normal (100 ekor/m3) dan kepadatan tinggi (400 ekor/m3). Penambahan astaxanthin pada pakan dilakukan dengan metode pelapisan (coating). Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan gurami dengan bobot rata-rata 3,0 ± 0,12 g. Ikan dipelihara selama 60 hari dalam akuarium (100x50x50 cm3) berisi air 150 liter. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Perlakuan yang diujikan adalah pakan dengan suplementasi astaxanthin pada dosis yang berbeda yaitu; 0, 100 dan 200 mg/kg pakan. Pakan diberikan sampai kenyang (at satiation) dengan frekuensi pemberian pakan dua kali sehari pada pukul 09.00 dan 17.00 WIB. Parameter uji yang diamati yaitu jumlah konsumsi pakan, laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan, kelangsungan hidup, retensi protein, hepatosomatik indeks (HSI), aktivitas antioksidan (malonaldehida dan enzime superoksida dismutase) dan gambaran darah. Parameter yang diuji secara statistik adalah parameter pertumbuhan dan status antioksidan dengan ANOVA (one-way analysis of variance) menggunakan program SPSS 18. Perlakuan yang berbeda nyata diuji lanjut dengan uji lanjut Duncan untuk mengetahui perlakuan terbaik. Peningkatan kepadatan dari 100 menjadi 400 ekor/m3 menyebabkan penurunan kualitas air terutama amonia dan nitrit, sehingga berdampak terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Pemeliharaan kepadatan tinggi menunjukkan konsumsi pakan, bobot akhir, pertumbuhan dan kelangsungan hidup lebih rendah bila dibandingkan dengan pemeliharaan pada kepadatan rendah. Penambahan astaxanthin sebesar 100 dan 200 mg/kg pakan pada pemeliharaan kepadatan tinggi mampu meningkatkan laju pertumbuhan harian dan tingkat kelangsungan hidup, dan menunjukkan respons yang sama pada ikan kontrol yang dipelihara pada kepadatan rendah. Nilai efisiensi pakan dan hepatosomatik indeks menunjukkan respons yang sama antar perlakuan. Perlakuan kontrol pada kepadatan rendah menunjukkan nilai retensi protein tertinggi. Tetapi menghasilkan nilai retensi protein terendah pada kepadatan tinggi dan kemudian meningkat dengan meningkatnya dosis astaxanthin dalam pakan uji. Penambahan suplemen astaxanthin tidak mempengaruhi kadar malonaldehida plasma dan hati, dan aktivitas enzime superoksida dismutase hati ikan gurami. Penambahan astaxanthin juga menunjukkan respons yang sama terhadap gambaran darah ikan uji. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu; penambahan astaxanthin sebesar 100 mg/kg pakan memberikan respons pertumbuhan yang optimal karena dapat meningkatkan laju pertumbuhan harian dan tingkat kelangsungan hidup, tetapi tidak berpengaruh terhadap status antioksidan tubuh ikan gurami.
Collections
- MT - Fisheries [3026]