Eksplorasi Bakteri Dan Cendawan Endofit Sebagai Agens Pengendali Penyakit Blas (Pyricularia Oryzae) Pada Padi Sawah
View/ Open
Date
2016Author
Sucipto, Irwanto
Munif, Abdul
Tondok, Efi Toding
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit blas awalnya merupakan masalah utama pada pertanaman padi gogo di Indonesia namun saat ini juga telah menjadi masalah pada pertanaman padi sawah. Informasi terkait penggunaan bakteri dan cendawan endofit sebagai pengendali penyakit blas pada padi khususnya padi sawah masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bakteri dan cendawan endofit sebagai pengendali penyakit blas. Penelitian ini terdiri atas 5 tahapan, yaitu 1) eksplorasi bakteri dan cendawan endofit dari tanaman padi, 2) seleksi bakteri dan cendawan endofit, 3) uji penghambatan bakteri dan cendawan endofit terhadap pertumbuhan P. oryzae, 4) uji penghambatan pertumbuhan P. oryzae di rumah kaca, 5) identifikasi bakteri dan cendawan endofit. Isolasi bakteri dan cendawan endofit menggunakan sterilisasi permukaan bertingkat dengan alkohol 70 % selama 0.5 menit kemudian dilanjutkan merendam sampel pada NaOCl 1 % selama 1 menit. Isolasi bakteri endofit dilanjutkan dengan menghancurkan bagian tanaman tersebut dengan mortar steril sampai halus dengan penambahan air 1:10. Sebanyak 0.1 ml diambil dari masing-masing suspensi daun, akar dan batang tersebut kemudian ratakan pada media tryptic soy agar (TSA) 20 %. Isolasi cendawan endofit dilakukan dengan meletakkan sampel pada media malt extract agar (MEA) 10% tanpa digerus dan diinkubasi selama 7 hari. Seleksi bakteri endofit dilakukan melalui 3 tahap yaitu pengujian reaksi hipersensitif (HR/hypersensitive reaction) terhadap tanaman tembakau, pengujian terhadap pertumbuhan benih padi (DPM/direct planting method) dan pengujian aktivitas hemolisis bakteri. Seleksi cendawan endofit dilakukan dengan pengujian cendawan endofit terhadap perkecambahan dan perkembangan benih padi. Uji penghambatan bakteri dan cendawan endofit terhadap pertumbuhan P. oryzae secara in vitro di lakukan untuk melihat kemampuan antibiosis pada bakteri dan cendawan endofit. Empat isolat bakteri dan cendawan endofit terbaik diambil untuk dilakukan uji penghambatan pertumbuhan P. oryzae di rumah kaca. Masing-masing isolat yang digunakan di rumah kaca diidentifikasi lebih lanjut. Bakteri dan cendawan endofit yang berhasil diisolasi sebanyak 162 isolat terdiri atas 115 isolat bakteri endofit dan 47 isolat cendawan endofit. Berdasarkan hasil uji patogenesitas dan potensinya sebagai plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dan plant growth promoting fungi (PGPF) masing-masing 19 bakteri endofit dan 14 cendawan endofit terpilih digunakan pada uji in vitro. Empat isolat bakteri endofit dan 4 isolat cendawan endofit yang memiliki aktivitas antibiosis tertinggi dilanjutkan pada uji penghambatan P. oryzae pada padi sawah varietas Kencana Bali. Bakteri dan cendawan endofit yang diuji mempunyai mekanisme antibiosis ditunjukkan dengan adanya zona bening antara pertemuan patogen dan endofit. Pengujian secara in vivo menunjukkan aplikasi mikroba endofit terbukti mampu menekan keparahan penyakit blas pada tanaman padi dengan tingkat penekanan penyakit sebesar 30 sampai 70%. Penekanan penyakit paling stabil mulai dari awal pengamatan sampai pada akhir pengamatan ditunjukkan oleh isolat EB9 dan CEA5. Hasil perlakuan inokulasi bakteri dan cendawan endofit pada tanaman padi di rumah kaca menunjukkan adanya hubungan yang sesuai mulai dari hasil uji in vitro, in vivo sampai hasil pengamatan pada pertumbuhan tanaman padi. Selain dapat menekan pertumbuhan penyakit blas di rumah kaca, perlakuan isolat EB9 dan CEA5 menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap semua parameter pertumbuhan (tinggi tajuk, panjang akar, dan bobot biomassa) dibandingkan kontrol. Isolat bakteri endofit yang telah diuji memiliki homologi tertinggi dengan Burkholderia sp. Hu35C, Burkholderia sp. WP1, B. gladioli strain IHB B 15121, B. cepacia strain CH9, sedangkan isolat cendawan endofit yang telah diuji teridentifikasi sebagai Fusarium sp, Cladosporium sp, Phoma sp, Penicillium sp, berturut-turut untuk isolat EB 1, EB 9, EB 28, EA 35, CEA 5, CEA 3, CEB 3, dan CED 2.
Collections
- MT - Agriculture [3772]