Sintesis Antigen Afb1-Bsa Dan Konjugasi Antibodi Anti Afb1-Bsa Dengan Nanopartikel Emas Sebagai Pereaksi Imunostrip Untuk Mendeteksi Aflatoksin B1.
View/ Open
Date
2016Author
Krissanti, Ita
Indrawati, Agustin
Maryam, Romsyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Aflatoksin B1 (AFB1) adalah mikotoksin yang berasal dari kapang Aspergillus spp. dan merupakan senyawa toksin paling potensial sebagai karsinogen, teratogen dan agen imunosupresif sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia maupun hewan. Toksin AFB1 sering mengkontaminasi berbagai komoditas pertanian yang menjadi bahan pakan dan pangan yang dikonsumsi oleh hewan atau manusia. Hewan ternak yang mengkonsumsi pakan terkontaminasi AFB1 dapat terganggu kesehatan dan produktivitasnya serta meninggalkan residu aflatoksin pada produk dari hewan tersebut seperti susu dan daging. Residu aflatoksin pada hasil ternak dapat membahayakan kesehatan manusia bila hasil ternak tersebut dikonsumsi. Teknik deteksi yang handal untuk menentukan kualitas dan keamanan bahan pangan dan pakan sangat diperlukan sebagai upaya pengawasan kontaminasi AFB1 pada bahan pangan dan pakan. Metode deteksi terhadap AFB1 saat ini umumnya hanya dapat dilakukan di laboratorium seperti TLC, ELISA, dan HPLC. Metode uji yang sederhana, ekonomis, cepat, mudah, dan dapat digunakan terutama di lapangan seperti imunostrip sangat diperlukan untuk deteksi dini cemaran AFB1 pada bahan pangan dan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis antigen aflatoksin B1- Bovine Serum Albumin (AFB1-BSA) dan konjugasi antibodi anti AFB1-BSA terhadap nanopartikel emas sebagai pereaki untuk imunostrip. Penelitian ini meliputi sintesis dan karakterisasi antigen AFB1-BSA, purifikasi antibodi anti AFB1-BSA dan konjugasi antibodi anti AFB1-BSA dengan nanopartikel emas. Antigen AFB1-BSA disintesis dengan mereaksikan AFB1 murni dan bovine serum albumin (BSA) melalui reaksi carboxymethyloxime (CMO) sebagai reaksi penghubung. Keberadaan AFB1-CMO dideteksi dengan Thin Layer Chromatography (TLC). Kemudian Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrylamide Gel Electrophoresis (SDS PAGE) digunakan untuk mengidentifikasi antigen AFB1-BSA dan antibodi anti AFB1-BSA. Antibodi anti AFB1-BSA diuji respon antibodinya melalui reaksi dengan antigen AFB1-BSA secara dot blot immunoassay (DBIA). Antibodi kemudian dipurifikasi menggunakan kolom HiTrap protein A HP. Kadar antibodi dihitung dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 280 nm dan dikarakterisasi menggunakan SDS-PAGE. Selanjutnya antibodi anti AFB1-BSA dikonjugasikan dengan nanopartikel emas. Seluruh pereaksi yang terdiri dari antigen AFB1-BSA, konjugat antibodi anti AFB1-BSA dengan nanopartikel emas, dan IgG anti rabbit digunakan untuk imunostrip serta ditentukan kondisi optimumnya. Hasil penelitian menunjukan AFB1-CMO tampak sebagai noktah biru dengan Rf= 0,45 pada uji TLC dan dibandingkan dengan AFB1 baku. Sementara antigen AFB1-BSA menunjukan pita protein tunggal berukuran 72 kDa pada analisis SDS PAGE. Antibodi anti AFB1 bereaksi spesifik terhadap antigen AFB1- BSA yang ditunjukkan dengan noktah cokelat dengan DBIA. Antibodi tersebut menunjukan pita protein tunggal berukuran 53,52 kDa. Konjugasi antibodi anti AFB1-BSA dengan nanopartikel emas menghasilkan warna merah keunguan yang dapat digunakan sebagai penanda untuk mendeteksi AFB1 pada imunostrip. Komposisi optimum imunostrip tercapai pada konsentrasi antigen AFB1-BSA 1- 1,5 mg/ml, IgG anti rabbit 0,1 mg/ml, dan konjugat antibodi anti AFB1-BSA dengan nanopartikel emas pada luasan 0,5x0,4 cm² yang ditandai dengan terbentuknya 2 garis berwarna merah keunguan pada daerah uji dan kontrol. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pereaksi-pereaksi yang telah dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan imunostrip untuk mendeteksi AFB1.
Collections
- MT - Veterinary Science [909]