Peningkatan Kemurnian Gliserol Minyak Sawit 80% Menggunakan Distilasi Vakum Berskala 25 Liter.
View/ Open
Date
2015Author
Rafi, Mohammad
Hambali, Erliza
Marbun., Bonar T. H.
Metadata
Show full item recordAbstract
Gliserol merupakan salah satu hasil samping dari produksi biodiesel yang masih dapat ditingkatkan nilai tambahnya.Gliserol dengan berbagai tingkat kualitas sangat dibutuhkan sebagai bahan baku dalam industri, diantaranya adalah sebagai bahan kosmetik maupun bahan baku industri farmasi. Selain itu, gliserol juga digunakan dalam industri makanan, pengolahan tembakau, oleokimia serta bahan pelumas.Sumber gliserol yang berasal dari minyak nabati membuat aplikasi gliserol lebih diminati dalam menjawab permasalahn lingkungan dan penggunaan bahan baku industri dari sumber terbarukan. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam pengembangan pemanfaatan gliserol adalah dengan menjadikannya sebagai salah satu aditif dalamdrilling fluid Water Based Mud (WBM) untuk kebutuhan pemboran sumur minyak. Drilling fluidWBM atau lumpur pemboran berbasis air adalah fluida sirkulasi yang digunakan dalam pemboran dan memiliki peranan yang penting dalam keberhasilan proses pemboran. Pada proses pembuatan biodiesel dihasilkan biodiesel dan gliserol kasar (±10%) dengan tingkat kemurnian 40-50%.Berdasarkan skenario kementerian ESDM yangmenargetkan pada tahun 2015 pemanfaatan biodiesel akan mencapai 5,3 juta kiloliter, maka jumlah gliserol kasar hasil samping produksi biodiesel diperkirakan dapat mencapai 530.000 kiloliter pada tahun 2015 dan akan terus meningkat setiap tahunnya.Jika hal tersebut tidak diiringi dengan kemajuan pemanfaatan serta perluasan pasar, maka ketersediaan gliserol yang berlebih tentu akan menyebabkan penurunan harga gliserol. Saat ini telah dilakukan penelitian untuk memurnikan gliserol dari minyak sawit. Namun masih perlu dilakukan perbaikan proses pemurnian gliserol untuk meningkatkan kemurniannya di atas 95%. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi proses terbaik agar menghasilkan gliserol dengan tingkat kemurnian di atas 95% menggunakan distilasi vakum berskala 25 liter. Perlakuan proses yang dilakukan adalah dua variasi tekanan 10 inHg dan 5 inHg yang dikombinasikan dengan 3 variasi suhu 100°C, 115°C dan 130°C selama 2 jam. Hasil penelitian menunjukkan kondisi proses terbaik adalah menggunakan tekanan 5 inHg dan suhu 130°C. Kondisi proses tersebut menghasilkan gliserol dengan tingkat kemurnian 97,02%, kadar air 107 ppm, kadar abu 1,78%, kadar MONG 1,17%, nilai pH 6,28, viskositas kinematis (40°C) 252,6 cSt, densitas 1,2658 gr/cm3,specific gravity 1,2716, titik nyala 190,3°C, titik tuang -28,5°C dan titik didih 126,5°C.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2271]