MODEL RANTAI NILAI PENGEMBANGAN PERIKANAN TUNA, TONGKOL, DAN CAKALANG DI INDONESIA
View/ Open
Date
2014Author
Supriatna, Ateng
Hascaryo, Budi
Wisudo, Sugeng Hari
Baskoro, Mulyono
Nikijuluw, Victor PH
Metadata
Show full item recordAbstract
Keberlanjutan kegiatan perikanan TTC sangat dipengaruhi oleh sistem rantai nilai yang dibangun oleh pelaku usaha TTC mulai dari menangkap ikan di laut, pengolahan/diversifikasi produk, distribusi produk, serta pemasarannya hingga produk TTC sampai ke tangan konsumen. Tujuan penelitian adalah menyusun model rantai nilai perikanan TTC untuk menduga pola interaksi pelaku usaha dan merumuskan strategi yang tepat untuk minimalisir hambatan sinergi pengembangan rantai nilai perikanan TTC. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Pelaku usaha umumnya berinteraksi secara positif (CE>0) pada rantai nilai perikanan TTC, hanya interaksi pengolah ikan dengan konsumen yang cenderung negatif. Dari semua interaksi tersebut, baru interaksi pedagang eceran dengan konsumen yang berdampak signifikan (p<0,05). Pola interaksi nelayan, pedagang eceran, pedagang besar/pengumpul, dan eksportir dipengaruhi secara signifikan oleh harga jual yang ditawarkan dan tingkat peran yang dimainkannya. Strategi minimalisir hambatan sinergi pengembangan rantai nilai perikanan TTC dengan dampak positif signifikan adalah strategi pelibatan kelompok nelayan dalam penentuan harga jual (CE = 1,176 dan P = 0,000), strategi pelibatan kelompok pedagang dalam penentuan harga jual (CE-PE = 1,08, CE-PB = 0,766, CE-EKS = 2,028, dan P = 0,000), dan strategi jaminan keleluasan interaksi pedagang eceran dengan konsumen (CE = 0,179 dan p = 0,01).