Pengeringan Dan Penyimpanan Serbuk Sari Dalam Produksi Benih Cabai Hibrida Ipb
View/ Open
Date
2015Author
Hermawati, Silvia
Surahman, Memen
Palupi, Endah Retno
Syukur, Muhamad
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengelolaan serbuk sari berguna untuk menjamin ketersediaan serbuk sari selama penyerbukan serta dapat meningkatkan produksi benih hibrida. Kegiatan pengelolaan serbuk sari meliputi panen, pengolahan (ekstraksi dan pengeringan), penyimpanan, dan pengujian viabilitas serbuk sari. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan metode pengeringan serbuk sari serta mengetahui pengaruh kondisi ruang simpan dan periode simpan terhadap viabilitas dan daya berkecambah serbuk sari, fruit set dan seed set, mutu buah, dan mutu benih cabai hibrida. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2013 hingga Juni 2014 bertempat di Kebun Percobaan Leuwikopo, Bogor dan Laboratorium Biologi dan Biofisik Benih, Institut Pertanian Bogor. Penelitian menggunakan serbuk sari cabai besar (IPB C5) dan cabai keriting (IPB C120) yang dikeringkan pada delapan metode pengeringan, yaitu D0 (tanpa pengeringan), D1 (pengeringan antera dalam ruang AC, suhu 20+2 oC dan RH 30-50% selama 24 jam), D2 (pengeringan antera dalam toples yang berisi silika gel dan disimpan pada ruang AC selama 24 jam), D3 (pengeringan antera dalam toples yang berisi MgCl2 dan disimpan pada ruang AC selama 24 jam), D4 (pengeringan antera dalam ruang AC selama 24 jam dan dilanjutkan dengan pengeringan serbuk sari dalam toples yang berisi silika gel selama 4 jam), D5 (pengeringan antera dalam ruang AC selama 24 jam dan dilanjutkan dengan pengeringan serbuk sari dalam toples yang berisi MgCl2 selama 4 jam), D6 (pengeringan antera dalam ruang AC selama 24 jam dan dilanjutkan dengan pengeringan serbuk sari dalam toples yang berisi silika gel selama 24 jam), dan D7 (pengeringan antera dalam ruang AC selama 24 jam dan dilanjutkan dengan pengeringan serbuk sari dalam toples yang berisi silika gel selama 24 jam). Metode pengeringan terbaik digunakan untuk mengeringkan serbuk sari yang selanjutnya disimpan pada tiga kondisi ruang simpan, yaitu refrigerator (4-6 oC, RH 40-45%), freezer (-2+3 oC, RH 40-45%), dan deep freezer (-20+2 oC, RH 40-45%) selama 30 hari. Viabilitas serbuk sari diamati dengan metode pewarnaan mengunakan acetocarmin dan daya berkecambah pada media perkecambahan (15% sukrosa, 3.24 mM H3BO3, 1.8 mM CaCl2, 1.66 mM MgCl2, dan 23.27% PEG 4000). Penyerbukan serbuk sari dilakukan pada tetua betina cabai besar IPB C2 di lahan untuk menghasilkan benih cabai hibrida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk sari cabai besar IPB C5 maupun cabai keriting IPB C120 dapat dikeringkan pada ruang AC (suhu 20+2 oC dan RH 30-50%) selama 24 jam (perlakuan pengeringan D1). Penyimpanan serbuk sari yang telah dikeringkan dalam refrigerator, freezer, dan deep freezer dapat mempertahankan viabilitas dan daya berkecambah selama 30 hari. Viabilitas dan daya berkecambah serbuk sari IPB C5 selama penyimpanan 30 hari mencapai 81.11% dan 28.18%, sedangkan pada serbuk sari IPB C120 mencapai 82.87% dan 26.46%. Namun demikian, semakin lama periode simpan serbuk sari, efektivitasnya untuk digunakan dalam produksi benih hibrida semakin menurun. Hal tersebut ditunjukkan oleh menurunnya keberhasilan penyerbukan, mutu buah, dan mutu benih hibrida. Serbuk sari IPB C120 dapat disimpan selama 21 hari untuk digunakan dalam produksi benih hibrida (daya berkecambah benih mencapai 96.00%). Sementara itu, serbuk sari IPB C5 hanya dapat disimpan selama 18 hari (daya berkecambah benih mencapai 92.00%). Viabilitas dan daya berkecambah serbuk sari berkorelasi terhadap fruit set, seed set, mutu buah, dan mutu benih hibrida dengan sumber serbuk sari IPB C120. Semakin tinggi viabilitas dan daya berkecambah serbuk sari, semakin tinggi pula fruit set, seed set, mutu buah, dan mutu benih hibrida.
Collections
- MT - Agriculture [3778]