Peran Sektor Perikanan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Cianjur.
Abstract
Pembangunan perikanan merupakan salah satu pembangunan sektoral yang diharapkan mampu memberikan kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan daerah, penyerapan tenaga kerja serta pembangunan nasional secara menyeluruh. Sektor perikanan di Kabupaten Cianjur merupakan sumberdaya perikanan yang berpotensi sebagai sektor yang strategis bagi perekonomian Kabupaten Cianjur. Peningkatan peranan sektor perikanan juga harus dilakukan dengan meningkatkan keterkaitannya dengan sektor-sektor lain dalam internal wilayah. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Mengidentifikasi peran dan potensi sektor perikanan terhadap perkembangan wilayah Kabupaten Cianjur, 2) Mengidentifikasi komoditas unggulan sektor perikanan Kabupaten Cianjur, 3) Menggali persepsi stakeholders terhadap prioritas pembangunan sektor perikanan di Kabupaten Cianjur, dan 4) Menentukan strategi pengembangan sektor perikanan di Kabupaten Cianjur . Alat analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian adalah analisis input output, analisis sektor unggulan, analisis skalogram, AHP dan A’WOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor perikanan merupakan sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Sektor perikanan memiliki nilai DBL (1,19) yang lebih besar dari nilai DFL (0,39). Hal ini mengindikasikan bahwa sektor perikanan lebih banyak menggunakan output dari sektor lain sebagai input. Sebaliknya, penggunaan output perikanan sebagai input bagi sektor lain yang masih rendah. Kondisi ini dikarenakan output sektor perikanan yang berupa ikan segar langsung dijual untuk memenuhi permintaan akhir sehingga tidak terjadi proses peningkatan nilai tambah pada hasil produksi petani, nilai tambah inilah yang seharusnya menjadi sumber pendapatan bagi petani dan nelayan. Apabila ikan dapat digunakan sebagai input bagi sektor lain lebih besar maka kenaikan output sektor ini akan menimbulkan peningkatan seluruh permintaan antara. Berdasarkan jumlah sarana prasarana perikanan, kecamatan Cilaku, Sukaluyu, Bojongpicung, Ciranjang, Mande, Cugenang dan Cikalong masuk ke dalam hirarki 1. Kecamatan yang masuk ke dalam hirarki 1 pada analisis tingkat pelayanan masuk kedalam hirarki 3. Hal ini menunjukkan kecamatan yang menjadi pusat pelayanan belum tentu merupakan pusat perkembangan sektor perikanan. Di Kecamatan Sukaluyu dan Cugenang ikan Mas, Nila, Jambal dan Tagih adalah komoditas yang bisa dijadikan prioritas pengembangan, Ikan tagih tidak menjadi komoditas unggulan di Kecamatan Cilaku, Ciranjang dan Mande. Kecamatan Mande tidak memiliki komoditas unggulan, hal ini disebabkan karena sektor perikanan di Kecamatan Mande mengandalkan hasil dari waduk Cirata, kondisi waduk Cirata yang semakin menurun menyebabkan hasil produksi perikanan pun menurun sama halnya dengan kecamatan Ciakalongkulon. Stakeholders menjadikan sumberdaya alam menjadi prioritas utama dalam pengembangan sektor perikanan di Kabupaten Cianjur, dan sumber daya air menjadi fokus utamanya. Strategi utama yang dihasilkan dari analisis A’WOT, untuk meningkatkan peran sektor perikanan di Kabupaten Cianjur adalah: (1) Meningkatkan produksi di waduk cirata sebesar 2,3 ton/petak/th dengan menggunakan ikan nila dan ikan mas sebagai komoditas unggulan tanpa menambah jumlah karamba; (2)Menjadikan minapadi sebagai kegiatan budidaya utama; (3) Melaksanakan kebijakan pemanfaatan pola ruang yang konsisten dan memasukkan sektor perikanan di dalamnya dengan menentukan pusat pengembangan perikanan di Kecamatan Cikalongkulon atau Bojongpicung; (4) Menambah belanja pemerintah dan investasi untuk sektor perikanan; (5) Membangun pasar ikan di kecamatan yang menjadi pusat pengembangan sektor perikanan; dan (6) Mensosialisasikan teknologi IMTA.
Collections
- MT - Economic and Management [2878]