Emisi Gas Co2, Ch4 Dan N2o Pada Ekosistem Hutan Rawa Gambut: Studi Kasus Di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah
Abstract
Perbedaan tutupan lahan dapat menjelaskan variasi fluks CO2, CH4 dan N2O yang dihasilkan dari lahan gambut. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengukur dan mengkaji emisi pada hutan sekunder dan semak di hutan gambut PT Rimba Makmur Utama Katingan, Kalimantan Tengah pada bulan Mei dan Agustus 2014. Fluks CO2 diukur dengan EGM-4 serta inkubasi dengan perlakuanWFPS, sedangkan CH4 dan N2O dianalisis melalui khromatografi gas dengan metode sungkup tertutup. Pada bulan Agustus, fluks CO2 pada tutupan lahan semak (53,52 Mg/ha/tahun) lebih tinggi dibanding emisi pada hutan rawa sekunder (51,53 Mg/ha/tahun) seiring peningkatan suhu dan penurunan tinggi muka air. Fluks CH4 tertinggi dicapai pada kondisi tergenang di tutupan lahan semak (2,10 Mg/Ha/tahun) dan menurun pada kondisi kering di hutan rawa sekunder (0,08 Mg/Ha/tahun). Fluks N2O pada tutupan lahan semak mencapai 0,65 Mg/ha/tahun pada musim hujan, dan menurun pada musim kemarau hingga -0,16 kg/Ha/tahun yang menunjukkan mekanisme serapan N2O. Hasil inkubasi menunjukkan fluks CO2 maksimum pada WFPS 40% pada contoh tanah dari hutan rawa sekunder dan WFPS 100% dari tutupan lahan semak.