Karakteristik Fisikokimia Dan Daya Cerna Pati Mi Kering Sagu Dengan Substitusi Tepung Kacang Hijau
View/ Open
Date
2015Author
Yuliani, Hilka
Budijanto, Slamet
Yuliana, Nancy Dewi
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembuatan mi kering sagu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pemanfaatan konsumsi sagu. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki tingkat produksi sagu yang tinggi namun belum dimanfaatkan secara optimal, misalnya hanya dikonsumsi dalam bentuk papeda. Pembuatan mi kering dilakukan karena mi merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi oleh masarakat dan telah menjadi makanan alternatif pengganti nasi. Teknologi yang digunakan dalam pembuatan mi kering sagu yaitu teknologi ekstrusi karena lebih efektif dalam pencampuran untuk berbagai komposisi dan mudah dalam persiapan dan penggunaan produk. Pati sagu memiliki kandungan amilopektin yang tinggi sehingga memberi efek kental dan lengket pada produk mi. Selain itu, sagu memiliki kandungan protein, lemak dan serat pangan yang rendah. Penggunaan kacang hijau karena memiliki kadar amilosa dan protein yang tinggi yaitu berturut-turut 40% dan 22.07% serta daya cerna pati yang rendah 49.74%. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan mi kering sagu dengan tekstur yang tidak terlalu lengket dan tidak terlalu keras serta memiliki daya cerna pati yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi mi berbahan dasar sagu dengan substitusi tepung kacang hijau menggunakan software (Design Expert Version 7.0) DX7 serta mengkarakterisasi produk mi sagu hasil formulasi optimum dengan analisis sifat fisik, kimia, uji organoleptik dan daya cerna pati. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan yaitu: (1) tahap persiapan dan karakterisasi bahan baku, (2) optimasi formula mi kering berbahan baku pati sagu dengan substitusi tepung kacang hijau. Pada tahap optimasi formula pembuatan mi kering sagu dilakukan beberapa tahapan yaitu penetapan batas atas dan batas bawah variable bahan baku, pembuatan mi sagu dengan program Mixture Design (DX7), optimasi produk, validasi produk dan karakterisasi produk optimum. Adapun respon yang dianalisis yaitu kekerasan, kelengketan, elongasi, cooking loss dan daya cerna pati dengan tingkat kepentingan secara berturut-turut yaitu 3, 3, 5, 4, dan 3. Produk optimum mi sagu diperoleh dengan substitusi tepung kacang hijau 4.7%. Berdasarkan karakterisasi mi kering sagu optimum diperoleh hasil kadar amilosa dan serat pangan 6.35% sehingga dapat dijadikan sebagai makanan sumber serat pangan. Hasil analisis sensori menunjukkan mi kering sagu dan mi kering terigu memiliki skor netral-agak suka (mi kering sagu dengan skor 4.06 dan mi kering terigu memiliki skor 4.46.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2272]