Analisis Bioekonomi dan Sistem Bagi Hasil Perikanan Tuna Mata Besar (Thunnus obesus) di Teluk Palabuhanratu, Jawa Barat.
View/ Open
Date
2015Author
Fadhilah, Puteri Nurul
Kusumastanto, Tridoyo
Nababan, Benny Osta
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan tuna mata besar (Thunnus obesus) adalah ikan pelagis bernilai ekonomi tinggi yang ditangkap di Perairan Selatan Teluk Palabuhanratu. Produksi ikan tuna mata besar dengan pancing tonda mengalami penurunan pada tahun 2011- 2013. Penurunan produksi ini diduga merupakan indikasi terjadinya overfishing pada perikanan tuna mata besar di wilayah perairan Teluk Palabuhanratu. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis nilai produksi, upaya penangkapan, dan rente ekonomi pada rezim pengelolaan MSY, MEY, dan open access, (2) menganalisis laju degradasi dan depresiasi ikan tuna mata besar di Teluk Palabuhanratu, (3) menganalisis sistem bagi hasil perikanan tuna mata besar, dan (4) menganalisis alternatif kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan tuna mata besar di Teluk Palabuhanratu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model bioekonomi Walters-Hilborn, analisis degradasi dan depresiasi, dan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Berdasarkan model bioekonomi Walters-Hilborn diperoleh nilai produksi, upaya penangkapan, dan rente ekonomi pada tiga rezim pengelolaan perikanan. Pada rezim MSY, produksi (h) ikan tuna mata besar adalah 356,84 ton per tahun, upaya penangkapan (E) sebanyak 705 unit, dan rente ekonomi (π) sebesar Rp 3.366.433.296. Pada rezim MEY, produksi (h) sebesar 356,19 ton per tahun, upaya penangkapan (E) sebanyak 674 unit, dan rente ekonomi (π) sebesar Rp 3.373.266.499. Selanjutnya pada rezim OA, produksi (h) ikan tuna mata besar adalah 58,43 ton per tahun, upaya penangkapan (E) sebanyak 1.349 unit, dan rente ekonomi (π) sebesar Rp 0. Perikanan tuna mata besar di Teluk Palabuhanratu belum mengalami biological overfishing dan economic overfishing. Berdasarkan hasil perhitungan laju degradasi dan depresiasi, sumberdaya ikan tuna mata besar secara rata-rata pada tahun 2006-2013 belum mengalami degradasi dan depresiasi. Sistem bagi hasil yang diterapkan dalam perikanan tuna mata besar di Teluk Palabuhanratu adalah dengan menggunakan persentase 50 persen untuk nelayan pemilik dan 50 persen untuk nelayan buruh. Alternatif kebijakan yang sesuai untuk diterapkan adalah peningkatan penanganan pasca penangkapan ikan tuna mata besar untuk meningkatkan produksi dan rente ekonomi dalam perikanan tuna mata besar di Teluk Palabuhanratu.