Skenario Rehabilitasi Lahan untuk Menjaga Fungsi Ekosistem Hutan di DAS Bali dan Sarakaman
View/ Open
Date
2015Author
Sari, Fitria Nurmala
Siregar, Iskandar Z
Rusdiana, Omo
Metadata
Show full item recordAbstract
Soil and water assessment tool (SWAT) menjadi salah satu model hidrologi yang dapat menduga respon hidrologi suatu DAS (Daerah Aliran Sungai). Pemodelan hidrologi dibutuhkan untuk menyederhanakan kompleksitas siklus hidrologi dalam penyusunan skenario rehabilitasi lahan untuk menjaga fungsi ekosistem hutan di DAS Bali dan Sarakaman. Salah satu bentuk respon hidrologi yang dapat diprediksi adalah debit sungai. Berdasarkan data debit sungai harian hasil pemodelan SWAT diperoleh data debit bulanan terkalibrasi dan tervalidasi sangat baik pada DAS Bali maupun Sarakaman dengan hasil debit maksimum sebesar 0.54 m3/s, minimum 0.03 m3/s serta rata-rata 0.24 m3/s untuk DAS Bali. DAS Sarakaman menghasilkan debit maksimum sebesar 1.60 m3/s, minimum 0.07 m3/s serta rata-rata 0.68 m3/s. Hasil uji hubungan dan pengaruh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peresentase luas hutan sekunder setiap sub DAS dan debit sungai. Kenaikan persentase luas hutan sekunder memengaruhi peningkatan nilai rata-rata debit harian per tahun dan menurunkan selisih debit yang dihasilkan. Selain itu terdapat hubungan yang erat antara persentase AGB (above-ground biomass) hutan sekunder dan selisih debit. Kenaikan persentase AGB hutan sekunder memengaruhi 7.96% penurunan selisih debit setiap sub DAS di DAS Bali dan Sarakaman.
Collections
- UT - Silviculture [1361]