Kemampuan Bakteri Diazotrof Endofit untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq )
View/ Open
Date
2014Author
Panjaitan, Andreas
Anas, Iswandi
Widyastuti, Rahayu
Widayati, Wiwik Eko
Metadata
Show full item recordAbstract
Bakteri Diazotrof Endofit adalah bakteri penambat nitrogen yang hidup berkoloni di dalam jaringan tanaman tetapi tidak memberikan efek patogenik terhadap tanaman inangnya. Asosiasi dengan tanaman inangnya sangat spesifik sehinggatercipta kondisi yang lebih sesuai dan efisien untuk transfer unsur hara di antara keduanya. Keberadaan bakteri diazotrof endofit di dalam jaringan tanaman lebih menguntungkan terutama dalam hal proteksi aktifitas nitrogenase terhadap O2. Penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dan berlebihan dalam industri perkebunan kelapa sawit yang terus berkembang kurang ramah terhadap lingkungan, dapat mengganggu kesehatan tanaman dan meningkatkan biaya produksi. Kemampuan bakteri diazotrof endofit dalam menyumbangkan hara nitrogen bagi tanaman diharapkan akan sangat berperan dalam mengurangi ketergantungan akan pupuk nitrogen anorganik. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan isolat bakteri diazotrof endofit yang diaplikasikan dengan hara nitrogen terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman, berat kering tanaman dan serapan hara N, P dan K jaringan tanaman bibit kelapa sawit. Percobaan mulai bulan Mei hingga bulan November 2012 di rumah kaca kebun Percobaan IPB, Cikabayan, Darmaga dengan ketinggian tempat sekitar 250 m dpl dan di Laboratorium Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB serta di Laboratorium Biologi Tanah Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan, Jawa Timur. Persiapan media tanam dilakukan dengan mengambil lapisan tanah atas (top soil Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian dosis N dan isolat bakteri diazotrof endofit berpengaruh secara signifikan meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit yaitu pada diameter bonggol, tinggi tanaman, jumlah pelepah daun dan bobot kering tanaman serta terhadap kandungan hara N, P dan K jaringan tanaman. Pertumbuhan diameter bonggol terbaik ditunjukkan oleh perlakuan isolat 3 tanpa pemupukan N (N0I3) yaitu meningkat sebesar 10,3% dari diameter bonggol bibit kontrol (N3I0), sedangkan pertumbuhan terkecil diperoleh dari perlakuan tanpa isolat dan tanpa pemupukan N (N0I0). Pertumbuhan tinggi tanaman terbaik ditunjukkan oleh perlakuan isolat 1 tanpa pemupukan N (N0I1) ) dengan kedalaman 5 - 20 cm kemudian dikering anginkan dan dimasukkan ke dalam setiap polybag dengan berat masing-masing 1,5 kg. Percobaan ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu dosis N yang terdiri dari empat taraf ( 0, 50%, 75% dan 100% terhadap standar pemupukan). Faktor kedua yaitu isolat bakteri diazotrof endofit terdiri atas 4 taraf yaitu tanpa aplikasi isolat bakteri diazotrof endofit, aplikasi isolat 1, isolat 2 dan isolat 3. Pengukuran peubah diameter bonggol, tinggi tanaman dan jumlah pelepah daun bibit kelapa sawit diukur pada minggu ke-4 setelah tanam (MST) hingga ke-18 MST, sementara pengukuran bobot kering dan serapan hara jaringan tanaman dilakukan diakhir penelitian. iv yaitu meningkat sebesar 9,6% dari tinggi tanaman bibit kontrol (N3I0), sedangkan pertumbuhan terkecil diperoleh dari perlakuan tanpa isolat dan tanpa pemupukan N. Jumlah pelepah daun bibit tertinggi diperoleh dari perlakuan isolat 2 tanpa pemupukan N(N0I2) yaitu meningkat sebesar 19,6% dari jumlah pelepah daun bibit kontrol (N3I0), sedangkan pertumbuhan terkecil diperoleh dari perlakuan tanpa isolat dantanpa pemupukan N (N0I0). Berat kering total jaringan tanaman yang terbaik diperoleh dari perlakuan Isolat 1 tanpa pemupukan N yaitu meningkat sebesar 23,5% dari berat kering bibit kontrol (N3I0), sedangkan pertumbuhan terkecil diperoleh dari perlakuan tanpa isolat dan tanpa pemupukan N. Selanjutnya pada pengukuran serapan hara jaringan tanaman menunjukkan serapan hara N tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan isolat 1 tanpa pemupukan N (N0I1), serapan hara P tanaman tertinggi diperoleh dari perlakuan isolat 3 (N0I3) tanpa pemupukan N. Sedangkan serapan hara K tanaman tertinggi diperoleh dari perlakuan isolat 1 tanpa pemupukan N (N0I1). Aplikasi isolat bakteri diazotrof endofit mampu meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit.
Collections
- MT - Agriculture [3781]