Pola Komunikasi pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor
View/ Open
Date
2015Author
Zainal S, Muh.
Lubis, Djuara P.
Rangkuti, Parlaungan A.
Metadata
Show full item recordAbstract
Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) adalah program Kementerian Pertanian berbentuk pemberian bantuan modal usaha bersifat dana bergulir bagi petani anggota yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani. Untuk mencapai hasil maksimal, petani anggota didampingi oleh penyuluh pendamping dan Penyelia Mitra Tani yang bertugas menyampaikan informasi program PUAP secara baik dan benar. Penelitian ini bertujuan menghasilkan deskripsi pola komunikasi pada program PUAP, analisis hubungan karakteristik individu anggota, kredibilitas penyuluh pendamping dan Penyelia Mitra Tani dengan pola komunikasi serta analisis keberhasilan program PUAP dan hubungannya dengan pola komunikasi pada program PUAP. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Ciampea pada bulan April-Juni 2014 dengan menggunakan metode survei bersifat deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah petani anggota yang menerima dana program PUAP tahun 2013 tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani meliputi: Benteng Makmur, Tunas Jaya, Tani Waluya dan Karya Mandiri berjumlah 170 petani. Penarikan sampel diawali dengan menentukan ukuran sampel menggunakan rumus Slovin dan selanjutnya dilakukan penarikan sampel dari anggota setiap Gabungan Kelompok Tani secara proporsional sehingga diperoleh jumlah sampel sebesar 63 petani. Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui wawancara terstruktur, pengamatan dan wawancara mendalam kepada informan yang terkait dengan topik penelitian. Data yang diperoleh diolah dan disajikan dalam tabel frekuensi serta dianalisis menggunakan uji rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pola komunikasi penyuluh pendamping dan Penyelia Mitra Tani pada program PUAP berbentuk satu arah, isi pesan tidak dipahami oleh responden dan frekuensi komunikasi yang rendah, (2) karakteristik individu berhubungan nyata dengan pola komunikasi penyuluh pendamping dan Penyelia Mitra Tani, khususnya tingkat pendidikan berhubungan nyata dengan arah komunikasi, status responden dalam kelompok berhubungan nyata dengan arah komunikasi dan isi pesan serta pengalaman menerima bantuan berhubungan nyata dengan frekuensi komunikasi, (3) kredibilitas penyuluh pendamping dan Penyelia Mitra Tani berhubungan nyata dengan pola komunikasi, khususnya kejujuran dan keahlian berhubungan sangat nyata dengan isi pesan, daya tarik berhubungan nyata dengan isi pesan dan frekuensi komunikasi serta keakraban berhubungan nyata dengan arah komunikasi dan frekuensi komunikasi (4) pola komunikasi penyuluh pendamping berhubungan nyata dengan keberhasilan program PUAP, khususnya isi pesan berhubungan nyata dengan pengelolaan modal usaha, (5) sedangkan pola komunikasi Penyelia Mitra Tani pada aspek arah komunikasi, berhubungan nyata negatif dengan aktivitas agribisnis responden.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]