Biowet wipe, inovasi tisu basah dengan formulasi kitosan sebagai antibakteri alami pengganti alkohol
View/ Open
Date
2014Author
Rizki, Wahyu Mutia
Nuarisma, Fatmasari
Kurniawati, Nia
Bagariang, Wekson
Suptijah, Pipih
Metadata
Show full item recordAbstract
Manusia sebagai salah satu makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi tersebut akan meyebabkan terjadinya kolonisasi bakteri di permukaan sel epitel. Koloni tersebut disebut mikroflora normal. Beberapa interaksi bakteri mikroflora dapat membahayakan manusia sebagai inang (bersifat parasit). Perkembangan dan perubahan pola hidup menyebabkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebersihan pribadi terutama kebersihan tangan. Tisu basah (wet wipe) hadir sebagai jalan keluar pembersih tangan yang praktis, namun beberapa jenis tisu basah menggunakan alkohol dan zat kimia lainnya sebagai antibakteri, dimana penggunaannya pada pembersih tangan dirasa kurang aman terhadap kesehatan. Salah satu bahan alami yang dapat diharapkan sebagai alternatif yang cukup potensial untuk mengganti penggunaan alkohol pada tisu basah (wet wipe) adalah kitosan melalui adsorpsi bahan aktifnya. Aplikasi kitosan sebagai antibakteri dalam pembersih tangan selain dinilai lebih aman bagi kesehatan juga dikarenakan belum ada penelitian mengenai aplikasi sifat antibakteri dari kitosan yang diaplikasikan pada tisu basah. Aplikasi kitosan sebagai antibakteri tisu basah memiliki potensi pengembangan yang luas. Selain dapat digunakan sebagai pembersih tangan yang dapat menjaga kesehatan kulit, dapat pula dikembangkan sebagai tisu bayi (baby wipe), napkins, bottle wipe, sun protection lotion, dan wipe deodorant. Pengujian yang dilakukan pada tahap awal penelitian ini yaitu karakterisasi kitosan mikrokristalin yang akan digunakan berupa analisis ukuran partikel dan derajat deasetilasi (DD). Ukuran partikel kitosan mikrokristalin yang diperoleh bervariasi mulai dari ukuran 3μm hingga lebih dari 100μm. DD kitosan mikrokristalin yang diperoleh yaitu 80,24%. Pengujian tahap berikutnya yaitu analisis aktivitas antibakteri kitosan. Konsentrasi kitosan mikrokristalin yang digunakan yaitu 100 ppm, 250 ppm, 500 ppm, dan 750 ppm. Daya hambat terbaik yaitu pada konsentrasi 750 ppm yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil pengujian iritasi, diketahui bahwa tisu basah kitosan mikrokristalin dengan bahan dasar kain polypropylene non-woven tidak menimbulkan reaksi iritasi pada hewan coba tikus Sprague Dawley pada waktu pengamatan 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Pengujian daya antiseptik menunjukkan bahwa tisu basah mampu membunuh bakteri yang terdapat pada tangan sama baiknya dengan tisu basah komersial.
Collections
- PKM - Penelitian [437]