Salep herbal antimikroba dari ekstrak gulma sembung rambat (mikania micranthah.b.k.) untuk menangani luka yang terinfeksi bakteri resisten penisilin
View/ Open
Date
2014Author
T, RH Gumelar Yoga
Latifah, Asfi Royhani
Haisya, Nisa Bila Sabrina
Sulaxono, Ratna Loventa
Afiff, Usamah
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemakaian antibiotik yang tidak terkontrol dewasa ini telah memicu munculnya bakteri yang resisten, salah satunya adalah bakteri yang resisten terhadap penisilin. Hal ini membuat pengobatan dengan antibiotik terhadap infeksi bakteri menjadi tidak relevan lagi dan sampai sekarang belum ada obat yang bisa menggantikan fungsi penisilin dan turunannya. Oleh karena itu perlu dilakukan banyak penelitian dalam mencari obat antiinfeksi baru.Salah satu yang berpotensi adalah Sambung Rambat (Mikania micrantha) yang merupakan tanaman invasive alien species dan gulma yang sangat merugikan tanaman produksi. Dalam perkembangannya, penelitian terhadap Mikania menunjukan adanya potensi antibakteri dalam tumbuhan ini, terutama dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif. Pada penelitian ini ekstrak daun Mikania diuji antimikroba terhadap bakteri gram positif yang telah resisten terhadap penisilin G dan kecepatan ekstrak daun tersebut dalam membantu persembuhan luka. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengujian efektifitas antibakteri secara in vitro dengan metode difusion dalam berbagai dosis dan efektifitas farmakologis secara in vivo berdasarkan racangan acak lengkap dan dianalisa menggunkan analisis varian. Hasil yang didapat ekstrak kasar daun Mikania efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif yang resisten terhdapa penisilin G dengan dosis konsentrasi efektif 80% (gram/ml) dan mampu mempercepat persembuhan luka pada kulit.
Collections
- PKM - Penelitian [437]