Sintesis bioetanol dari sabut kelapa dengan metode sakarifikasi dan fermentasi simultan menggunakan biakan zymomonasmobilis dan pichiastipitis
View/ Open
Date
2013Author
C, Andi Arya Fajar Art
Febriananto, Erika
Hasanah, Nur
Setianingrum, Dwi Ayu
Fitriana, Rachmawati Nur
Falah, Syamsul
Metadata
Show full item recordAbstract
Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang digunakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang dapat dibuat dari bahan baku yang mengandung lignoselulosa. sabut kelapa merupakan salah satu bahan baku berupa biomassa yang mengandung lignoselulosa tinggi, memiliki produksi yang tinggi, dan diimbangi dengan produksi limbah yang tinggi juga. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pemanfaatan limbah sabut kelapa sebagai bahan baku untuk memproduksi bioetanol sebagai sumber energi alternatif. Tujuan penelitian ini melihat pengaruh perbedaan konstrasi substrat terhadap bioetanol yang dihasilkan dengan menggunakan metode sakarifikasi dan fermentasi simultan (SFS). Variasi konstrasi subtrat sabut kelapa yang digunakan, yaitu 0.3%, 0.4%, dan 0.5% dan waktu fermentasi yang digunakan, yaitu 24 jam. 48 jam, 72 jam, dan 96 jam. Hasil uji proksimat Komposisi limbah sabut kelapa memiliki kandung selulosa 30.80%, hemiselulosa 1.75%, lignin 56.67%, kadar air 11.02%, kadar protein 3.94%, dan kadar lemak 4.20%. Proses sakarifikasi dan fermentasi simultan pada konstrasi substrat 0.3% dengan lama fermentasi 24 jam sampai 96 jam dihasilkan etanol berturut-turut sebesar 0.0154%, 0.6481%, 0.0237%, dan 0.0079%. Sedangkan konstrasi substrat 0.4% dengan lama wakti 24jam sampai 96 jam dihasikan kadar etanol berturut-turut sebesar 0.0064%, 0.0037%, 0.0079%, dan 0.0254%. Pada konsentrasi substrat 0.5% dengan lama perlakuan 24 jam sampai 96 jam dihasilkan kadar etanol berturut-turut sebesar 0.0038%, 0.0079%, 0.0106%, dan 0.0087%. kadar etanol yang tinggi dalam penelitian ini dihasilkan pada konstrasi 0.3% dengan lama fermentasi 48 jam.
Collections
- PKM - Penelitian [437]