Pemanfaatan daun kering temulawak sebagai sumber xantorizol untuk bahan antibakteri
View/ Open
Date
2013Author
Julita, Iren
Manurung, Saima M P
Miharti, Febrina
Sari, Wenny Permata
Annas, Dicky
Batubara, Irmanida
Metadata
Show full item recordAbstract
Temulawak (Curcuma xanthorriza) telah banyak digunakan masyarakat Indonesia dan industry, tetapi produk samping temulawak seperti daun, pelepah, dan bunga belum digunakan. Penelitian ini bertujuan menggali potensi produk samping temulawak khususnya minyak atsiri sebagai sumber xantorizol untuk bahan antibakteri. Isolasi minyak atsiri produk samping temulawak dilakukan dengan distilasi air. Minyak atsiri yang diperoleh dianalisis kuantitatif menggunakan GC-MS. Komponen utama minyak atsiri pelepah dan bunga temulawak adalah xantorizol (17.00% pada pelepah, 16.13% pada bunga) dan α-kurkumena (8.96% pada pelepah, 15.12% pada bunga). Komponen utama minyak atsiri daun (kering) temulawak adalah germakrona (18.64%) dan xantorizol (6.32%). Berdasarkan ujiantibakteri dan biofilm diperoleh bahwa minyak atsiri daun kering dan pelepah temulawak merupakan minyak teraktif dilihat dari nilai KHM dan KBM untuk antibakteri dan % inhibisi untuk biofilm. Pasta gigi dibuat dengan zat aktif yang berasal dari minyak atsiri daun kering dan pelepah temulawak. Pasta gigi yang diperoleh juga diuji aktivitas antibakterinya.
Collections
- PKM - Penelitian [437]