Pemanfaatan ekstrak kapang mycelium sterilium untuk menghambat kemunduran mutu ikan nila merah
View/ Open
Date
2013Author
Aprianto, Dhani
Hapsari, Cholila Widya
Latifah, Asti
Dhelia, Ia Arga
Nunatukan, Marie Violeta
Tarman, Kustiariyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Hasil Perikanan khususnya ikan (fin fish) merupakan bahan makanan yang yang tergolong dalam jenis makanan high perishable (mudah rusak). Berbagai cara seperti penggunaan bahan pengawet seperti formalin dan klorin saat ini banyak digunakan untuk mencegah kemunduran mutu ikan. Komponen bioaktif dari kapang yang berfungsi sebagi zat antibakteri umumnya berupa metabolit sekunder. Ekstrak kasar dari Mycellium sterilium (KT 31) menunjukkan kandungan senyawa antibakteri dan sitotoksin yang tinggi. Ekstrak tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pada hasil perikanan sebagai bahan pengawet alami. Ekstrak metabolit sekunder dari kapang ini diperoleh dengan cara mengekstraksi media pertumbuhan dari kapang Mycelium sterillium dengan menggunakan pelarut etil asetat. Kemudian fillet ikan nila merah direndam dalam larutan metabolit sekunder tersebut selama kurang lebih 15 menit dalam larutan dengan konsentrasi 50, 100, 150, 200, dan 250 ppm. 50, 100, 150, 200, dan 250 ppm. Nilai TVB dan TPC semakin menurun dengan peningkatan konsentrasi larutan yang digunakan. Uji kemunduran mutu TVB dan TPC ini dilakukan untuk membandingkan sekaligus memperkuat hasil uji organoleptik yang dilakukan secara subjektif.Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan metabolit sekunder dari kapang Mycelium sterillium yang digunakan maka dapat menghambat kemunduran mutu ikan lebih lama yaitu hingga 18 jam.
Collections
- PKM - Penelitian [437]