Mini power station : nanohidro

View/ Open
Date
2014Author
Edyanto
Salmayenti, Resti
Sulistyowati, Dewi
Furqona, Wibawa
Budianto, Bregas
Metadata
Show full item recordAbstract
Umumnya pembangkit listrik tenaga air menggunakan arus sungai untuk menggerakkan turbin. Namun berbeda dengan pembangkit listrik tenaga air lainnya, mini power station atau pembangkit listrik tenaga nanohidro portable (PLTNHP) memanfaatkan energi potensial air yang berasal dari curah hujan yang jatuh di atap gedung, perkantoran dan perumahan. Sehingga curah hujan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik untuk keperluan penerangan. Pembangkit listrik tenaga nanohidro dibuat dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan pembangkit listrik pada umumnya. Sehingga pembangkit listrik nanohidro ini dapat dipindahkan dan digunakan di lokasi yang dibutuhkan. Misalnya ketika sedang melakukan kegiatan outdoor yang jauh yang tidak dialiri listrik sama sekali. Bahkan ketika terjadi bencana alam, seperti banjir ketika banyak terdapat tempat-tempat pengungsian yang tidak memiliki aliran listrik cukup baik. PLTNHP ini juga sangat praktis dan berguna saat diperlukan karena daya listrik dapat disimpan di dalam aki sehingga dapat dipergunakan saat kebutuhan mendesak. Tahap pembuatan merupakan aplikasi dari tahap analisis dan desain yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam membuat mini power station, dana seluruh pembuatan tiga alat dan komponen pendukung lainnya adalah 8.500.000. Proses pembuatan alat ini meliputi analisis, desain, pembuatan dan testing dilakukan selama lima yang bertempat di Laboratorium Instrumentasi Departemen Geofisika dan Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB.
Collections
- PKM - Karsa Cipta [89]
