“Cow hunting”: alat pelacak sapi untuk mengatasi masalah sapi yang tersesat bagi peternak tradisional di nusa tenggara barat
View/ Open
Date
2013Author
Nur, Fauziah
Afrianto, Andri
Khatimah, Khusul
Wijaya, Marsudi
Adli, M Zimamul
Budianto, Bregas
Metadata
Show full item recordAbstract
Peternakan merupakan salah satu jenis usaha yang menopang kehidupan ekonomi penduduk di Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat (NTB). Potensi daerah yang besar untuk pengembangan peternakan menjadikan NTB sebagai salah satu sentra produksi ternak di Indonesia. Permasalah yang muncul dalam pengembangan usaha peternakan sapi tersebut terletak pada sistem pengelolaan peternakan sapi. Budaya ternak tradisional yang cenderung melepas sapi-sapi di padang rumput pada siang hari menyebabkan sulitnya petani atau peternak saat mengumpulkan kembali sapi-sapi tersebut. Selain itu, sistem tersebut juga mengakibatkan minimnya tingkat pengawasan peternak terhadap hewan ternaknya sehingga peluang pencurian ternak cukup besar. Cow Hunting merupakan alat pelacak yang inovatif dan efisien dan dapat digunakan untuk membantu peternak melacak sapinya yang tersesat saat digembalakan. Alat pelacak sapi ini berguna untuk meminimalisir waktu dan tenaga peternak tradisional di Indonesia, sehingga peternak dapat melakukan pekerjaan lain yang lebih produktif. Metode pelaksaknaan kegiatan perancangan Cow Hunting terdiri atas studi literatur, pembuatan produk, pengujian alat, dan pembuatan laporan. Seluruh kegiatan ini, dilakukan dalam waktu lima bulan dengan total rencana biaya sebesar Rp 5.460.000. Dalam pelaksanaannya, PKM ini dijalankan oleh satu tim yang terdiri atas satu orang ketua, dan empat orang anggota.
Collections
- PKM - Karsa Cipta [89]