Analisis Usahatani Padi Organik Dan Padi Non-Organik Di Kabupaten Bogor
Abstract
Kesadaran akan bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan bahan-bahan kimia sintetis pada pertanian telah mendorong perkembangan pertanian organik. Namun perkembangan pertanian organik di Indonesia cenderung lambat. Salah satu daerah di Indonesia yang tengah mengembangkan pertanian organik ialah Kabupaten Bogor, dengan berfokus pada komoditi padi organik. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisa mengapa petani tidak tertarik mengusahakan padi organik dan lebih memilih padi konvensional. Data diperoleh dari 12 petani padi organik dan 19 petani padi non-organik yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktur biaya dan penerimaan usahatani. Hasil menunjukkan bahwa usahatani padi organik lebih menguntungkan, namun memberikan return to labor yang lebih rendah. Usahatani padi organik juga memberikan risiko produksi dan risiko penerimaan lebih tinggi. Dapat diambil kesimpulan bahwa, dibandingkan dengan usahatani konvensional, usahatani padi organik memberikan insentif lebih kecil bagi petani selaku produsen.
Collections
- UT - Agribusiness [4248]