Karakter Agro-Fisiologi dan Senyawa Sekunder Tanaman Jintan Hitam (Nigella sativa L.) dengan Aplikasi Pupuk Kandang Sapi dan Fosfat Alam
View/ Open
Date
2014Author
Ridwan, Taopik
Ghulamahdi, Munif
Kurniawati, Ani
Metadata
Show full item recordAbstract
Jintan hitam (Nigella sativa L.) merupakan tanaman obat dan rempah termasuk famili Ranunculaceae. Biji jintan hitam mengandung beberapa senyawa sekunder dan memiliki nilai nutrisi tinggi yang bermanfaat untuk kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakter agro-fisiologi, pertumbuhan, produksi biji dan senyawa sekunder jintan hitam pada taraf dosis pupuk kandang sapi dan fosfat alam. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP) Cimanggu (350 m dpl), KP Cicurug (550 m dpl), KP Manoko Lembang (1301.5 m dpl), Laboratorium Molecular Marker and Spectrophotometry UV-VIS dan Microtechnique Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB serta Laboratorium Forensik Mabes Polri pada Bulan April 2012-Maret 2014. Percobaan pertama adalah karakter agro-fisiologi tanaman jintan hitam pada tiga ketinggian tempat. Percobaan ke dua merupakan kombinasi pupuk kandang sapi dan fosfat alam. Perlakuan disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan tiga ulangan. Pupuk kandang sapi terdiri atas empat taraf dosis yaitu 0, 10, 20 dan 30 ton ha-1. Fosfat alam terdiri atas empat taraf dosis yaitu 0, 40, 80, 120 kg P2O5 ha-1. Percobaan ke tiga disusun menggunakan rancangan split plot dengan tiga ulangan. Pupuk kandang sapi sebagai petak utama terdiri atas dua taraf dosis yaitu 0 dan 50 ton ha-1. Fosfat alam terdiri atas empat taraf dosis yaitu 0, 80, 160, 240 kg P2O5 ha-1. Hasil percobaan pertama adalah benih jintan hitam hanya dapat tumbuh dengan baik di KP Manoko Lembang pada 6o48’25,41” LS, 107o36’50,66” BT, ketinggian tempat 1301.5 m dpl dengan jumlah satuan panas 304.5 OC hari (mampu berkecambah dengan baik). Percobaan ke dua menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah bunga, bobot basah dan bobot kering batang, daun dan bobot total. Fosfat alam mampu meningkatkan luas daun dan indeks luas daun. Terdapat hubungan linier antara bobot basah dan bobot kering total tanaman jintan hitam dengan pupuk kandang sapi, yang menunjukkan bahwa pemberian hingga 30 ton ha-1 masih meningkatkan bobot basah dan bobot kering total. Hasil percobaan ke tiga adalah perlakuan tunggal pupuk kandang sapi 50 ton ha-1 mampu meningkatkan produksi biji ha-1. Perlakuan tunggal fosfat alam 160 kg P2O5 ha-1 nyata meningkatkan tinggi tanaman pada umur 17 MSS, jumlah bunga pada umur 11 MSS dan produksi ha-1 biji jintan hitam. Terdapat hubungan kuadratik antara dosis fosfat alam dengan jumlah bunga. Titik optimum dosis fosfat alam adalah 128.6 kg P2O5 ha-1 dengan jumlah bunga sebanyak 4.4. Kadar senyawa sekunder tertinggi (asam linoleat dan thymoquinone) terdapat pada perlakuan 0 ton pupuk kandang sapi ha-1 + 80 kg P2O5 ha-1.
Collections
- MT - Agriculture [3683]