Keragaman curah hujan indonesia saat fenomena indian ocean dipole (iod) dan el nino southern-oscillation (enso)
View/ Open
Date
2014-12-30Author
Murni, ngestu nur’utami
rahmat, hidayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Fenomena iod (indian ocean dipole) dan enso (el nino-southern oscillation) ditandai dengan adanya perbedaan suhu permukaan laut (spl) dan pergerakan angin zonal maupun meridional yang dapat mempengaruhi anomali curah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman curah hujan indonesia saat terjadi fenomena iod, enso, dan kombinasi keduanya serta menjelaskan proses interaksi lautan-atmosfer yang mempengaruhi fenomena tersebut. Data yang digunakan yaitu data bulanan dari noaa dan cru dengan periode waktu 52 tahun (januari 1960-desember 2011). Dengan menggunakan analisis komposit, diperoleh bahwa saat terjadi fenomena iod positif (negatif) dan el nino (la nina) secara bersamaan kondisi curah hujan mengalami penurunan (peningkatan) yang signifikan dibandingkan pada fenomena tunggal. Pada fenomena tersebut perairan indonesia mengalami pendinginan (penghangatan) secara menyeluruh sedangkan wilayah samudera hindia-pasifik mengalami penghangatan (pedinginan). Kondisi ini konsisten dengan tekanan permukaan laut (tpl) yang lebih tinggi di indonesia dibandingkan samudera hindia-pasifik dan angin bergerak dari wilayah indonesia menuju samudera hindia-pasifik, demikian pula sebaliknya. Anomali sirkulasi walker menunjukkan bahwa wilayah indonesia mengalami divergensi sedangkan wilayah samudera hindia-pasifik mengalami konvergensi. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena iod negatif dan la nina.