Kandungan uap air dan stabilitas atmosfer sebagai prediktor kejadian badai guntur
Abstract
Parameter atmosfer digunakan untuk memprediksi kejadian badai guntur sehingga risiko yang ditimbulkan terutama pada bidang transportasi udara dapat diminimalisir. Tujuan penelitian ini adalah mengamati fluktuasi dan kecenderungan kejadian badai guntur berdasarkan kandungan uap air dan stabilitas atmosfer. Kedua prediktor masing-masing diwakili oleh precipitable water (pw) dan lifted index (li) pada 00 dan 12 universal time coordinated (utc). Hubungan prediktor dan kejadian badai guntur dianalisis dengan regresi logistik. Badai guntur tahun 2005 sampai 2008 jarang terjadi pada malam hari (pukul 19.00–03.00 local time (lt)), 37 hari dan bulan juni sampai agustus (jja), 64 hari. Nilai pw dan li terbaik berdasarkan perhitungan true skill statistic (tss) untuk badai guntur periode jja adalah 45.4 mm dan -1.7 (00 utc), 53.4 mm dan -2.9 (12 utc). Badai guntur cenderung meningkat saat pw meningkat dan li menurun. Model logit yang dibangun oleh pw dan li dapat memprediksi kejadian badai guntur pada pagi dan malam hari dengan akurasi masing-masing sebesar 60% dan 57%. Badai guntur disebabkan oleh beberapa parameter sehingga kurang dapat dijelaskan hanya dengan satu parameter.