Analisis Hubungan Curah Hujan dengan Distribusi dan Kemunculan Titik Panas (Hotspot) untuk Deteksi Dini di Provinsi Kalimantan Timur
Abstract
Kalimantan Timur merupakan salah satu dari delapan provinsi rawan kejadian kebakaran hutan dan lahan akibat alih lahan yang cukup tinggi serta dipicu oleh faktor alam yang mendukung. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan curah hujan dengan distribusi dan kemunculan titik panas (hotspot) serta menganalisis model persamaan regresi terbaik untuk deteksi dini di Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan hasil analisa model temporal. Hasil penelitian menunjukkan kemunculan titik panas tertinggi terjadi pada musim kemarau yaitu sekitar bulan Agustus-Oktober, dimana secara spasial hampir setiap tahunnya terdistribusi di seluruh Provinsi Kalimantan Timur, namun dengan jumlah yang berbeda di setiap kabupaten dan kota. Model regresi terbaik yang dihasilkan memiliki persamaan y = 244.7 – 1.593x + 0.00271 x2 + x3, dimana y adalah jumlah titik panas dan x adalah curah hujan. Berdasarkan model regresi tersebut, kemunculan titik panas dapat diduga tiga bulan sebelumnya sebagai deteksi dini di Provinsi Kalimantan Timur. Analisis time series menghasilkan model ARIMA terbaik untuk menduga jumlah titik panas pada periode berikutnya adalah ARIMA (1, 0, 2) dengan persamaan Yt = 0.99520 + 0.9101Yt-1 + 0.6571 at-1 + 0.3233 at-2, dimana Y adalah jumlah titik panas pada periode berikutnya.
Collections
- UT - Silviculture [1361]