Kristalinitas Serat Pulp Kayu Jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) dengan Perlakuan Beragam Jenis Alkali dan Metode Pengeringan
View/ Open
Date
2014Author
Vaspintra, Hardiansyah
Wistara, Nyoman Jaya
Metadata
Show full item recordAbstract
Bioetanol merupakan energi alternatif terbarukan untuk energi berbasis fosil yang ketersediaannya semakin menurun. Namun, kristalinitas selulosa yang tinggi menjadi kendala untuk menghasilkan bioetanol dengan harga kompetitif. Praperlakuan berperan penting untuk mempermudah hidrolisis sehingga meningkatkan rendemen bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode dan jenis perlakuan yang baik dalam mengembangkan serat selulosa (penurunan derajat kristalinitas) yang telah mengalami pengeringan. Pulp dikeringkan melalui pengeringan udara, displacement dan kering beku, kemudian dimasak menggunakan NaOH, LiOH, dan KOH pada suhu 165ºC selama 2 jam lalu dikeringkan kembali menggunakan metode yang sama. Pengukuran nilai kristalinitas menggunakan alat XRD 7000 X-Ray Diffractometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kristalinitas terendah (27.03%) diperoleh dari pengeringan udara dari selulosa yang dikembangkan dengan NaOH konsentrasi 20%. Metode ini dapat digunakan sebelum proses hidrolisis dalam produksi bioetanol. Nilai kehilangan bobot pulp terutama dipengaruhi oleh konsentrasi larutan alkali yang digunakan, dimana peningkatan konsentrasi cenderung meningkatkan degradasi komponen kimia bahan. Pengembangan dengan alkali cenderung mengubah fase kristal Iα selulosa menjadi fase kristal Iβ.
Collections
- UT - Forestry Products [2376]