Gambaran Mikroskopik Organ Interna Tikus pada Pemberian Dosis Tunggal Infusum Tabar Kedayan (Aristolochia papilifolia Ding Hou)
View/ Open
Date
2014Author
Rani, Dama Ayu
Handharyani, Ekowati
Wientarsih, Ietje
Metadata
Show full item recordAbstract
Tabar Kedayan (Aristolochia papilifolia Ding Hou) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat pedalaman Kalimantan Timur. Tanaman ini biasanya digunakan untuk mengobati diare dan penawar bisa ular. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan tanaman ini pada organ interna tikus. Teh tanaman Tabar Kedayan diperoleh dengan menggunakan metode freeze dry dan infusum, aplikasi dilakukan secara per oral. Dua belas tikus Sprague Dawley digunakan dalam penelitian ini. Tikus tersebut dibagi menjadi empat kelompok, antara lain kelompok placebo (KN), kelompok dengan pemberian 10% infusum Tabar Kedayan (K1), kelompok dengan pemberian 20% infusum Tabar Kedayan (K2), dan kelompok dengan pemberian 40% infusum Tabar Kedayan (K3). Prosedur nekropsi dilakukan setelah 48 jam pengamatan klinis. Sampel diambil untuk pemeriksaan patologi klinik (serum glutamate piruvat transaminase/SGPT, serum glutamate okseloasetat transaminase/SGOT, blood urea nitrogen/BUN, kreatinin) dan histopatologi (pewarnaan hematoksilin-eosin). Hasil patologi klinik menunjukkan adanya sedikit penurunan pada jumlah BUN pada pemberian infusum Tabar Kedayan 20% akan tetapi tidak ada perubahan signifikan yang terjadi pada parameter lainnya. Pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya beberapa lesio yang terjadi pada kelompok 20% antara lain degenerasi ringan pada hepatosit, degenerasi pada vili dan epitel kripta usus, serta dilatasi lumen tubuli ginjal. Pemeriksaan secara patologi klinik dan histopatologi menunjukkan bahwa pemberian teh Tabar Kedayan pada tikus dosis 20% dan 40% menyebabkan efek toksik.