Optimasi Persediaan pada Rantai Pasok Beras untuk Program Raskin (Studi Kasus pada Perum BULOG Subdivisi Regional Cianjur)
View/ Open
Date
2014Author
Sartika, Ria
Darmawati, Emmy
Rachmat, Ridwan
Metadata
Show full item recordAbstract
Permintaan distribusi beras yang tidak beraturan dan tidak dapat diprediksi menjadi unsur ketidakpastian pada rantai pasokan beras untuk Program Raskin. Hal ini menyebabkan beberapa wilayah kerja BULOG tidak dapat menentukan persediaan secara pasti di setiap bulannya, salah satunya adalah Subdivre Cianjur. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah persediaan beras yang dapat meminimalkan biaya penyediaan dalam ketidakpastian situasi rantai pasokan beras di wilayah kerja Subdivre Cianjur. Ruang lingkup penelitian ini meliputi 6 (enam) wilayah Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Barat, yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kota Bogor, Kota Sukabumi, dan Kota Depok. Tahapan penelitian terdiri dari (1) penentuan jumlah beras untuk kebutuhan pasokan pada kondisi ketidakpastian permintaan alokasi bulanan dan penerbitan SPPB/DO dilakukan dengan pendekatan metode simulasi Monte Carlo, (2) penentuan prioritas sumber pasokan yang dapat memenuhi kebutuhan distribusi secara efektif dan efisien dilakukan dengan proses analisis bertingkat (analytic hierarchy process/AHP), dan (3) pengembangan model perencanaan dan penjadwalan penyediaan beras dilakukan dengan pendekatan model fuzzy linear programming. Subdivre Cianjur menerima Pagu Raskin Kabupaten/Kota tahun alokasi 2012 sebanyak 194.678.465 kg. Kondisi penerbitan SPA Raskin dan kendala tunggakan dalam pembayaran HP-Raskin diduga dapat menyebabkan ketidakpastian jumlah beras untuk kebutuhan pasokan. Hasil simulasi Monte Carlo membuktikan bahwa semakin terlambat waktu dalam penerbitan SPA Raskin Kabupaten/Kota dan semakin besar jumlah tunggakan dalam pembayaran HP-Raskin cenderung akan meningkatkan jumlah kebutuhan pasokan yang harus disediakan. Kondisi ketidakpastian permintaan distribusi tertinggi diperkirakan membutuhkan pasokan sebesar 319.024.683 kg per tahun atau sebesar 1,6 kali dari rencana Pagu Raskin Kabupaten/Kota tahun 2012 dan masih dalam batas persediaan minimal yang ditetapkan. Hasil penilaian akhir sumber pasokan beras untuk Program Raskin di Subdivre Cianjur diperoleh bahwa prioritas pertama adalah kegiatan pengadaan gabah/beras setempat yaitu sebesar 0,4201; kemudian diikuti oleh sumber pasokan dari kegiatan MOVEREG dengan bobot 0,3697 dan sumber pasokan dari kegiatan MOVENAS dengan bobot 0,2102. Pengembangan model perencanaan dan penjadwalan penyediaan beras dilakukan sesuai dengan urutan sumber pasokan. Hasil optimasi persediaan pada pencapaian tingkat pelayanan distribusi 100% membutuhkan pasokan sebanyak 207.959.833 kg per tahun dan rata-rata persediaan optimal sebesar 9.157.820 ± 5.433.015 kg per bulan. Sedangkan hasil optimasi persediaan pada pencapaian tingkat pelayanan distribusi 60,15% membutuhkan pasokan sebanyak 131.602.570 kg per tahun dan rata-rata persediaan optimal sebesar 9.744.943 ± 4.649.305 kg per bulan.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2209]