Caplak boophilus microplus di peternakan sapi potong di Jonggol dan uji efikasinya terhadap malation dan deltametrin
Abstract
Boophilus microplus merupakan ektoparasit pengisap darah yang penting pada sapi karena dapat menyebabkan anemia dan merupakan vektor dari babesiosis dan anaplasmosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan larva caplak B. microplusdi peternakan sapi potong daerah Jonggol, Kabupaten Bogor serta uji efikasinya terhadap insektisida malation dan deltametrin. Pengamatan terhadap kepadatan larva caplak B. microplus dilakukan pada pagi hari dan menunjukkan hasil yang tinggi pada area yang telindungi dari sinar matahari. Caplak B. microplus yang dikoleksi dari lapangan dipelihara hingga bertelur dan menetas menjadi larva. Sebanyak 20 larva caplak B. microplus diletakan pada cawan petri yang berisikan kertas saring untuk diuji efikasinya terhadap malation dan deltametrin dengan metode spraying pada konsentrasi 2 g/L, 1.5 g/L, 1 g/L dan 0.5 g/L dan dilakukan tiga kali ulangan. Hasil pengujian menunjukkan kejatuhan larva yang cepat pada malation dan angka kejatuhan larva yang berfluktuasi pada pengujian dengan deltametrin. Kedua insektisida tersebut menyebabkan kematian larva lebih dari 90% pada jam ke-24 pengamatan Boophilus microplus is one of significant blood-sucking ectoparasites in cattle because of its ability for causing anemia and also as a vector of babesiosis and anaplasmosis. The objective of this study were to determine the density of B. microplus ticks larvae in beef cattle livestock located at Jonggol, Bogor District. The effectiveness of two classes of insecticide (malation and deltametrin) to these tick were conducted also. Observation of B. microplus larvae density was conducted in the morning and showed a high density on area that unrevealed to the sunlight. B. microplus that have been collected from field were reared until laid eggs and hatched into larvae to tested in vitro against malation and deltametrin using spraying method in concentrations 2 g/L, 1.5 g/L, 1 g/L and 0.5 g/L. Testing conducted as much as three repetition on each group of 20 ticks larvae which were placed inside the insecticide impregnated paper. The result showed a rapid rate of knock down of larvae on testing with malation and the fluctuative knock down rate on testing with deltametrin. Both of insecticide caused more than 90% larval mortality at the 24 th hour of observation