Distribusi Lamun dan Mangrove menggunakan Citra Satelit Worldview-2 di Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu
View/ Open
Date
2014Author
Ghazali, Ihsan Kurnia
Agus, Syamsul Bahri
Sunuddin, Adriani
Metadata
Show full item recordAbstract
Teknologi satelit penginderaan jauh mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi dan memantau sumberdaya alam dan lingkungan wilayah pesisir. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui distribusi lamun dan mangrove menggunakan citra Satelit WorldView-2 di Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Pengolahan citra menggunakan algoritma NDVI untuk mendeteksi vegetasi lamun dan mangrove, yang menghasilkan nilai NDVI dari -0,987 sampai 0,936. Survei lapang di padang lamun menggunakan transek 1 m x 1 m yang diletakkan secara acak, sedangkan untuk mangrove menggunakan transek 10 m x 10 m. Jenis lamun yang ditemukan adalah Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, dan Thalassia hemprichii, sedangkan jenis mangrove yang ditemukan adalah Rhizophora mucronata. Di Pulau Karang Kudus, Pulau Biawak, dan Pulau Pari jenis lamun yang dominan adalah Enhalus acoroides, sedangkan di Pulau Burung jenis lamun yang dominan adalah Thalassia hemprichii. Kerapatan rata-rata mangrove di Pulau Biawak adalah 13 ind/100 m2 dan Pulau Burung memiliki Rhizophora mucronata dengan kerapatan rata-rata 43 ind/100 m2. Rhizophora mucronata di Pulau Pari memiliki kerapatan rata-rata 22 ind/100 m2. Hasil klasifikasi citra WorldView-2 menunjukkan luas lahan untuk lamun sebesar 324.200 m2, sedangkan untuk mangrove jarang adalah 12.500 m2, mangrove sedang sebesar 32.700 m2 dan mangrove lebat sebesar 47.800 m2. Satellite remote sensing technology has the ability to identify and monitor natural resources and environment in coastal areas. The purpose of this research was to determine the distribution of seagrasses and mangroves using WorldView- 2 imagery in Pari Island, Kepulauan Seribu. NDVI image processing algorithm for detecting seagrasses and mangroves vegetation was applied, resulting in NDVI values of -0.987 to 0.936. Groundtruth survey on seagrasses was conducted haphazardly using transect plot of 1 m x 1 m, while for mangroves was 10 m x 10 m. Observed seagrass species were Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, and Thalassia hemprichii, while mangrove was Rhizophora mucronata. Karang Kudus Island, Biawak Island and Pari Island had dominant seagrass species of Enhalus acoroides, while in Burung Island was dominated by Thalassia hemprichii. Average mangroves density in Biawak Island was 13 ind/100 m2 and Burung Island has Rhizophora mucronata with average density of 43 ind/100 m2. Rhizophora mucronata in Pari Island had an average density was 22 ind/100 m2. Classification results of WorldView-2 showed the extent area for seagrasses was 324.200 m2, while for sparse mangrove was 12.500 m2, medium 32.700 m2 and dense 47.800 m2.