Spatial co-location pattern dari data cuaca dan kebakaran Hutan di rokan hilir, provinsi riau
View/ Open
Date
2014-12-16Author
roseli, Sergi
sitanggang, imas sukaesih
syaufina, lailan
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu permasalahan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya Kebakaran hutan di indonesia adalah kekeringan yang dipengaruhi oleh kondisi Cuaca. Oleh karena itu, kondisi cuaca dan kebakaran hutan saling berkaitan. Pendekatan spatial co-location pattern dapat diterapkan untuk mengidentifikasi Kondisi cuaca yang rentan mengalami kebakaran berdasarkan jarak antartitik Pengamatannya dengan kemunculan titik panas. Penelitian ini bertujuan Menerapkan algoritme co-location miner pada dataset cuaca dan kebakaran hutan di rokan hilir serta menganalisis pola co-location yang diperoleh. Dengan Mengetahui kondisi cuaca pada titik pengamatan tertentu dan kemunculan titik Panas di sekitar titik tersebut dapat diketahui daerah mana yang lebih rentan Mengalami kebakaran akibat banyaknya titik panas yang muncul di sekitar titik Pengamatan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan colocation Pattern mining, diketahui nilai curah hujan yang membentuk kolokasi Dengan kemunculan titik panas berada dalam rentang nilai 0.08 - 6.69 mm/hari, Sedangkan temperaturnya berada dalam rentang nilai 22 oc – 29.17 oc. Pada Rentang nilai curah hujan dan temperatur tersebut akan muncul titik panas pada Radius 9.724 km dari titik pengamatan curah hujan dan temperatur. Sepanjang Tahun 2008, titik panas di rokan hilir banyak ditemukan di desa sungai kubu Kecamatan kubu, desa ujung tanjung kecamatan tanah putih, dan desa sungai Daun kecamatan pasir limau kapas dengan rata-rata curah hujan 3.65 – 3.71 Mm/hari dan rata-rata temperatur 24.44 oc – 25.23 oc
Collections
- UT - Computer Science [2322]