Analisis Strategi Pengembangan Kampung 99 Pepohonan Kecamatan Limo Kota Depok
View/ Open
Date
2014-12-15Author
Cahyo Angga, Utomo
Atmakusuma, Juniar
Metadata
Show full item recordAbstract
Kampung 99 Pepohonan merupakan sebuah agrowisata yang memiliki konsep kebudayaan pedesaan dan lingkungan hijau dengan penerapan prinsip keseimbangan hidup. Keseimbangan tersebut berupa interaksi antara manusia dan lingkungan yang diterapkan Kampung 99 Pepohonan melalui pertanian terpadu dan ramah lingkungan. Namun upaya pengembangan belum dapat meningkatkan jumlah pengunjung sesuai dengan target. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi faktor internal-eksternal, merumuskan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi pengembangan. Metode yang digunakan yaitu Matriks IE dan matriks QSPM. Hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, terdapat delapan alternatif strategi pengembangan yang dapat diterapkan oleh Kampung 99 Pepohonan. Hasil analisis matriks IE menggambarkan bahwa Kampung 99 Pepohonan berada pada kuadran V yaitu tahapan menjaga dan memelihara (hold and maintain) dengan strategi yang tepat digunakan yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil analisis matriks QSPM menunjukkan bahwa alternatif strategi “Pembentukan kelompok tani untuk mengorganisir pemasaran produk wisata dan produk pertanian secara luas” . Kampung 99 Pepohonan is one of agrotourism object in Depok that uses a rural culture and green environment concepts by implementing the balance life. The form of balance interaction between human and environment were applied in Kampung 99 pepohonan through integrated agriculture and friendly environment. However, the development strategies couldn't reach the fixed target, so it couldn't increase the number of visitor. The purpose of this research is to identify internal and external factors, formulate alternative strategies, and set priorities development strategies. This research used IE matrix, and QSPM matrix analysis as a research method. The result of internal and eksternal analysis showed that there were eight alternative strategies that could be implemented by Kampung 99 Pepohonan. Kampung 99 Pepohonan was in quadrant five which in that stage the business kept and maintained the right strategies by market penetration and product development. The result of QSPM matrix analysis showed that an alternative strategy by forming the farmer group to organize marketing of tourism and agricultural products widely.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]