Analisis Daya Saing dan Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Komoditas Teh (Studi Kasus : PTPN VIII Afdeling Rancabali III)
View/ Open
Date
2014Author
Rahmi, Palupi Permata
Daryanto, Heny K.
Winandi, Ratna
Metadata
Show full item recordAbstract
Teh merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memegang peranan cukup penting dalam perekonomian Indonesia yaitu sebagai sumber pendapatan dan devisa, penyedia lapangan kerja bagi masyarakat, dan pengembangan wilayah. Produsen teh terbesar di Jawa Barat dihasilkan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII). PTPN VIII Rancabali Afdeling Rancabali III adalah salah satu unit dari 44 unit PTPN VIII. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis daya saing komoditas teh hitam orthodoks di PTPN VIII Afdeling Rancabali III, (2) Menganalisis dampak kebijakan Pemerintah terhadap daya saing komoditas teh hitam orthodoks di PTPN VIII Afdeling Rancabali III, (3) Menganalisis pengaruh perubahan peningkatan harga jual output, harga pupuk anorganik dan penurunan produksi terhadap daya saing teh hitam orthodoks di PTPN VIII Afdeling Rancabali III. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani teh hitam orthodoks di PTPN VIII Afdeling Rancabali III memiliki keuntungan privat sebesar Rp469 803 837 per hektar dan keuntungan sosial yaitu sebesar Rp316 555 288 per hektar, artinya usahatani teh hitam orthodoks menguntungkan secara finansial maupun ekonomi. Teh hitam orthodoks di PTPN VIII Afdeling Rancabali III memiliki nilai Privat Cost Ratio (PCR) sebesar 0.67 dan Domestic Resource Cost (DRC) Ratio sebesar 0.74. Hal ini menunjukkan teh hitam orthodoks di PTPN VIII Afdeling Rancabali III memiliki daya saing baik dari keunggulan komparatif maupun kompetitif. Dampak kebijakan Pemerintah terhadap teh hitam orthodoks di PTPN VIII Afdeling Rancabali III secara keseluruhan dapat dilihat dari indikator-indikator dampak kebijakan Pemerintah. Indikator dampak kebijakan Pemerintah terhadap output yaitu nilai Transfer Output (TO) sebesar Rp239 564 941, Koefisien Proteksi Output Nominal (NPCO) sebesar 1.18, Indikator dampak kebijakan Pemerintah untuk input adalah nilai Transfer Input (TI) sebesar Rp27 153 923, nilai Koefisien Proteksi Input Nominal (NPCI) sebesar 1.17, Nilai Transfer Faktor (TF) yaitu Rp59 162 469. Indikator terhadap dampak kebijakan Pemerintah terhadap input-output adalah Transfer Bersih (TB) yaitu Rp153 248 548, Koefisien Proteksi Efektif (EPC) sebesar 1.18, Rasio Subsidi Produsen (SRP) sebesar 0.11 dan nilai Keofisien Keuntungan (PC) sebesar 1.48. Secara umum dapat dikatakan bahwa kebijakan pemerintah yang ada menguntungkan bagi pengembangan dan peningkatan daya saing teh. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas menggunakan metode switching value menunjukkan bahwa harga jual output, harga input (pupuk anorganik) dan penurunan jumlah produksi teh hitam orthodoks sensitif mempengaruhi daya saing usahatani teh hitam orthodoks di PTPN VIII Rancabali Afdeling Rancabali III.
Collections
- MT - Economic and Management [2878]