Dampak Keberadaan Turis Arab Terhadap Dinamika Sosial Ekonomi Komunitas
View/ Open
Date
2014Author
Amalia, Melly
Sumarti, Titik
Pandjaitan, Nurmala K
Metadata
Show full item recordAbstract
Keberadaan turis Arab di Desa tugu memberikan dampak terhadap dinamika sosial-ekonomi komunitas. Kegiatan pariwisata di daerah Puncak – Kabupaten Bogor telah mendorong peningkatan ekonomi dan pergeseran pola nafkah komunitas Desa Tugu dari sektor pertanian ke sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana dampak dari keberadaan turis Arab terhadap perkembangan sosial ekonomi komunitas Tugu. Desa Tugu merupakan desa yang menjadi pusat berkumpulnya turis asal Timur Tengah khususnya asal Arab Saudi, keberadaan mereka keberadaan mereka telah memberikan peluang usaha dan kerja baru di sektor pariwisata bagi komunitas. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dan didukung oleh data kuantitatif. Melalui pendekatan studi kasus diharapkan mampu menjawab atas munculnya permasalahan terkait dengan keberadaan turis Arab. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan kuesioner terhadap sejumlah informan dan subjek kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penerimaan positif dari komunitas atas keberadaan turis Arab. Penerimaan yang baik ini dapat mempengaruhi pola kunjungan turis Arab di Desa Tugu. Keberadaan turis Arab tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan mereka terhadap pemenuhan sandang, pangan dan papan. Oleh karena itu, di Desa Tugu kemudian berkembang peluang usaha di bidang jasa, seperti travel, rental mobil, mini market, home stay dan sebagainya. Peluang usaha tersebut kemudian menimbulkan peluang kerja seperti hadamah (tukang masak), pelayan, supir, ojek dan lain-lain. Peluang kerja yang tersedia dipengaruhi pula oleh jaringan kekerabatan, sehingga mempermudah partisipasi komunitas terhadap pekerjaan dan norma yang terkait dengan jaringan tersebut melekat pada hubungan kerja. Perkembangan pariwisata di Puncak tidak hanya menjadi dominasi laki-laki saja, perempuan juga mendapatkan ruang untuk bisa berpartisipasi, pada dunia kerja tersebut. Laki-laki bekerja sebagai supir/guide, tukang ojek, penjaga vila dan petani, sementara itu perempuan hanya mengerjakan pekerjaan yang berkaitan dengan wilayah domestik, seperti menjadi tukang masak, pelayan, pengemasan, kasir dan lain sebagainya. Walaupun posisi perempuan pada dunia kerja masih berada pada ranah feminitas, tetapi kontribusi perempuan dalam ekonomi keluarga tidak hanya sebagai pelengkap tetapi juga sebagai sumber penghasilan utama keluarga.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]