Pengaruh Sektor Pertambangan terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Manusia
Abstract
Indonesia memiliki kelimpahan sumberdaya alam yang besar khususnya di sektor pertambangan. Kelimpahan di sektor pertambangan itu juga diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun, di saat yang sama, pembangunan manusia di Indonesia masih terbilang rendah. Dikhawatirkan, ada fenomena kutukan sumberdaya alam (resources curse) dalam pengelolaan sektor pertambangan di Indonesia. Untuk mengetahui kemungkinan adanya kutukan sumberdaya alam di Indonesia, penelitian diarahkan untuk menguji pengaruh keberlimpahan komoditas pertambangan terhadap pembangunan ekonomi di daerah-daerah di Indonesia dengan cara (i) menganalisis pengaruh sektor pertambangan terhadap pertumbuhan PDRB di seluruh provinsi di Indonesia, (ii) menganalisis pengaruh sektor pertambangan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di seluruh provinsi di Indonesia, dan (iii) menganalisis pengaruh sektor pertambangan terhadap Pertumbuhan IPM. Penelitian ini menggunakan data panel dari 32 provinsi di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2009-2011. Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi di provinsi-provinsi yang diteliti, dipergunakan data pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi-provinsi di Indonesia atas dasar harga konstan tahun 2000. Selanjutnya, untuk mengukur kualitas pembangunan manusia dipergunakan data IPM provinsi-provinsi di Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statisitik. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengembangkan tiga model persamaan, yakni model pertumbuhan ekonomi, model pembangunan manusia, dan model pertumbuhan IPM. Pada model pertama, pertumbuhan PDRB menjadi variabel dependen dan variabel independennya meliputi sektor pertambangan, indeks demokrasi, rata-rata lama sekolah, dan proporsi surplus anggaran terhadap anggaran. Dalam model kedua, pembangunan manusia menjadi variabel dependen dan variabel independen adalah sektor pertambangan, indeks demokrasi, pendapatan riil, kondisi GDP, dan proporsi surplus anggaran terhadap anggaran. Pada model ketiga, pertumbuhan IPM menjadi variabel dependen dengan variabel independen meliputi indeks demokrasi dan proporsi belanja pemerintah daerah terhadap PDRB. Analisis dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis data panel. Hasil penelitian menunjukkan sektor pertambangan memberikan pengaruh positif negatif yang signifikan terhadap nilai IPM di provinsi-provinsi di Indonesia. Dengan demikian, dalam kaitannya dengan IPM, ditemukan gejala resources curse dalam pengelolaan sektor pertambangan di Indonesia.
Collections
- MT - Economic and Management [2878]