Analisis Ekonomi Pengelolaan Optimal Sumberdaya Perikanan Pelagis Kecil di Pesisir Kota Ambon
View/ Open
Date
2014Author
Dahoklory, Wunuhalono Hadasa Elizabeth Dorsila
Kusumastanto, Tridoyo
Diniah
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengelolaan sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon menghadapi tantangan yakni semakin meningkatnya permintaan ikan seiring dengan semakin bertambahnya penduduk dan terbatasnya stok sumberdaya perikanan khususnya pelagis kecil. Hal ini jika dikaitkan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang pada dasarnya memberikan ambang batas atau limit pada laju pemanfaatan sumberdaya perikanan, maka perlu dilakukan pengeloaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang optimal dan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi dan pengelolaannya, menentukan status keberlanjutan, menentukan desain kelembagaan, menganalisis dan merumuskan kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis bioekonomi, analisis keberlanjutan, analisis kelembagaan dan analisis kebijakan. Hasil analisis menggunakan analisis bioekonomi menunjukkan bahwa jumlah produksi aktual adalah 688,92 ton, dengan effort 3.717,97 trip dan rente ekonomi adalah Rp (3,564) milyar. Produksi optimal pada kondisi MSY adalah 1.289,46 ton, dengan effort 2.575,04 trip dan rente ekonomi Rp 1,508 milyar. Produksi optimal untuk kondisi MEY adalah 1.102,73 ton, dengan effort 1.595,13 trip dan rente ekonomi Rp 2,422 milyar. Analisis bioekonomi menunjukkan bahwa pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon secara biologi dan ekonomi telah terjadi overfishing. Hasil analisis keberlanjutan memperlihatkan bahwa ada dari lima dimensi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan pelagis kecil, yaitu dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, hukum dan kelembagaan, dengan 38 atribut, ditemui hasil bahwa ada14 dari 38 atribut adalah atribut sensitif dari kelima dimensi pengelolaan sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon. Hasil analisis kebijakan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) menghasilkan urutan prioritas alternatif kebijakan adalah pemulihan sumberdaya perikanan, peningkatan pendapatan nelayan, optimalisasi produksi, peningkatan ekspor hasil perikanan tangkap, peningkatan indeks pembangunan masyarakat (IPM) nelayan, restrukturisasi armada kapal perikanan, pengalihan dan diversifikasi usaha nelayan, penyerapan tenaga kerja non nelayan, peningkatan investasi usaha perikanan tangkap dan pembangunan pelabuhan perikanan. Agar pengelolaan sumberdaya perikanan pelagis kecil berkelanjutan maka perlu dikurangi jumlah upaya sehingga langkah-langkah kebijakan menjaga kelestarian dan mencari alternatif pendapatan perlu dilakukan.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]