Persentase Karkas dan Non Karkas Itik Mandalung Persilangan Entok dengan Itik Cihateup pada Umur Berbeda
Abstract
Permintaan daging itik yang meningkat memerlukan adanya terobosan untuk menghasilkan itik yang mampu tumbuh cepat dan memproduksi daging tinggi, salah satunya dengan menyilangkan entok (E) jantan dan itik betina cihateup (C). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi persentase karkas, non karkas, dan efisiensi ekonomi hasil persilangan kedua spesies unggas tersebut (EC) pada 3 umur pemotongan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 78 ekor itik mandalung EC yang dibagi menjadi 3 perlakuan umur potong (8, 10, dan 12 minggu) dan 9 kelompok. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji duncan. Itik mandalung EC dipelihara intensif dengan pemberian pakan komersial dan pemberian air minum ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bobot potong, bobot karkas, bobot dada, dan bobot punggung pada umur 8 minggu sangat nyata (P<0.01) lebih kecil dari pada 10 dan 12 minggu, sedangkan umur tidak berpengaruh terhadap bobot paha. Umur potong juga mempengaruhi rasio daging dan tulang dada, namun tidak mempengaruhi rasio daging dan tulang paha. Umur berpengaruh sangat nyata P<0.01) pada persentase kaki dan persentase giblet tetapi tidak berpengaruh terhadap bobot dan persentase lemak abdominal. Umur pemotongan itik mandalung EC yang tepat yaitu umur 8 minggu karena bobot potong yang dicapai telah memenuhi selera konsumen dan pemeliharaannya lebih efisien.