Komposisi Karkas dan Non Karkas serta Efisiensi Ekonomi Itik Mandalung pada Umur Berbeda
Abstract
Suatu penelitian telah dilakukan untuk memperoleh informasi itik mandalung (EA) hasil persilangan entok (Cairina moschata) jantan (E) dengan itik alabio (Anas plathyrinchos borneo) betina (A). Penelitian ini menggunakan 80 ekor itik mandalung EA yang dikelompokkan berdasarkan periode penetasan dan terdiri dari 3 perlakuan umur potong (8, 10, dan 12 minggu). Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok (RAK) dan dianalisis dengan sidik ragam dan uji Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bobot potong, bobot karkas, dan bobot dada pada umur 8 minggu sangat nyata (P<0.01) lebih kecil daripada umur 10 dan 12 minggu, sedangkan umur tidak berpengaruh terhadap bobot paha. Umur potong juga mempengaruhi rasio daging dan tulang dada, namun tidak berpengaruh terhadap rasio daging dan tulang paha. Umur berpengaruh sangat nyata (P<0.01) pada persentase jeroan, tetapi umur tidak memberikan pengaruh terhadap bobot dan persentase bagian non karkas lainnya (darah, bulu, dan lemak abdomen). Umur 8 minggu sudah bisa dijadikan umur potong yang tepat untuk itik mandalung EA karena telah memenuhi bobot dan penampilan karkas sesuai keinginan konsumen serta mampu memberikan keuntungan bagi peternak.