Efektivitas Biostimulan Vitazyme dan Oligokitosan dalam Meningkatkan Produksi dan Ketahanan Cabai terhadap Penyakit Antraknosa
Abstract
Tanaman cabai (Capsicum annum L.) merupakan komoditas yang penting bagi masyarakat Indonesia. Penggunaan pupuk kimia dan obat-obatan sintetik secara berlebihan memberikan pengaruh buruk bagi tanaman serta merugikan petani. Salah satu cara mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan zat pengatur tumbuh berbahan alami dan lebih ramah lingkungan serta dapat meningkatkan hasil produksi dan ketahanan terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan oligokitosan dan Vitazyme dalam meningkatkan produktivitas dan ketahanan terhadap penyakit pada tanaman cabai. Penelitian ini menggunakan perbandingan antara rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah (P0) kontrol atau tanpa penambahan biostimulan, (P1) penambahan Vitazyme, (P2) penambahan oligokitosan BATAN, dan (P3) penambahan oligokitosan Jepang. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang sekunder, jumlah bunga, jumlah buah yang sakit, dan berat basah cabai panen. Perlakuan Vitazyme, oligokitosan BATAN dan oligokitosan Jepang meningkatkan pertumbuhan vegetatif, jumlah buah, bobot buah serta meningkatkan ketahanan terhadap penyakit antraknosa. Patogen antraknosa tidak menunjukkan penyakit pada buah yang dipanen, tetapi setelah dilembabkan terlihat adanya peningkatan ketahanan pada tanaman yang diberi perlakuan biostimulan.